Jember, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Muchith Muzadi berpendapat, sistem organisasi NU perlu ditata ulang. Menurutnya, penataan ulang yang meliputi struktur dan rentang kendali terhadap badan otonom, lajnah dan lembaga, sangat penting mengingat semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi NU saat ini.
“Sekarang ini NU mengontrol (Gerakan Pemuda-Red) Ansor saja sudah kewalahan,” tandas Mbah Muchith—begitu panggilan akrabnya—kepada NU Online di kediamannya, di Jember, Sabtu (3/3) kemarin.
<>Hal lain yang juga perlu mendapat perhatian, menurut Mbah Muchith, adalah fenomena banyaknya kalangan muda yang mengaku intelektual NU, tapi pola pikirnya tidak sejalan dengan pola pikir NU. Bahkan, imbuhnya, ada yang sudah berani mempertanyakan kemurnian kitab suci Alquran.
“Kalau mereka sudah mempersoalkan keotentikan Alquran, ganti perlu kita persoalkan mereka, apa pikiran semacam itu sesuai dengan pemikiran NU?” gugat Mbah Muchith yang juga kakak kandung Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi.
Pemikiran yang menurut Mbah Muchith sangat ke-Barat-barat-an itu justru akan merusak NU dari dalam. Mereka menggerogoti sendi-sendi NU yang menjadi tumpuan kekuatan perjuangannya. “Ini perlu dipikir ulang, semua itu dianggap wajar, lalu dibiarkan saja berkembang semaunya, atau perlu dipikir ulang untuk dikembalikan pada garis-garis pemikiran NU yang sudah ada,” terangnya.
Sejak kelahirannya, kata Mbah Muchith, NU sudah membawa cita-cita ideologi, yaitu mempertahankan dan mengembangkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah ala Empat Mazhab. NU lahir membawa misi akidah, syariat, akhlak dan harakah (gerakan). “Jadi kelahiran NU itu sebuah gerakanb yang tak lepas dari misi akidah,” jelasnya.
Tokoh NU yang kini berusia 81 tahun itu menuturkan, dulu NU didirikan dengan sistem kepengurusan yang serba sederhana. Pengurus terdiri dari para kiai dibantu sebagian orang yang bukan kiai. Belum ada badan otonom, lajnah maupun lembaga. Namun struktur kendali NU sudah jelas.
Karena bidang garapan NU semakin banyak, dibentuklah bidang mabarot, dakwah, pendidikan dan ekonomi. Lalu muncullah pemikiran tentang kaderisasi. Gerakan Pemuda Ansor salah satu jawabannya yang berfungsi sebagai wadah kalangan muda NU.
Namun demikian, lanjutnya, semua kegiatan tetap bergantung sepenuhnya pada kebijakan pengurus cabang NU masing-masing. “Jadi mereka itu muncul di NU ketika NU sudah mempunyai tujuan, arah dan rentang kendali yang sudah jelas. Mereka hanya bagian dari NU,” kata Mbah Muchith.
Kalau saat ini mereka tidak sejalan dengan NU dan sulit dikendalikan, ia mengaku tidak mengerti. Dalam banyak kesempatan, ia menyebut GP Ansor sebagai ‘Anak Mbarep’ (anak pertama) NU. “Bukan tetangga NU, apalagi pesaing NU,” tandasnya.
Mengaca pada perkembangan terakhir yang terjadi, kiai yang satu generasi dengan KH Achmad Shidiq, KH Sullam Syamsun dan KH Munasir itu merasa ada sesuatu yang perlu dipikir ulang secara keseluruhan dari NU. Baik soal perkembangan struktur, tata kerja maupun tata pendapat di dalamnya.
Sekretaris pribadi KH Achmad Shidiq itu menjelaskan, NU lahir dipimpin para ulama dengan membawa misi yang jelas. Oleh karena itu, kalau ada orang yang merasa tidak cocok dengan NU, sebaiknya jangan ikut NU. NU, katanya, ibarat sebuah kereta api, yang masinis dan penumpangnya harus ikuti trayek yang sudah ditentukan. “Orangnya yang ikut NU, bukan NU yang ikut orang,” pungkasnya.
Mantan Komandan Kompi Hizbullah Bangilan itu mengakui, masa lalu memang tidak semuanya benar. Tapi masa sekarang, jelas lebih banyak yang tidak benar. Karenanya, ia berharap agar PBNU sebagai lembaga tertinggi, memikirkan masalah tersebut. (sbh)
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
3
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
4
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
5
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
6
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
Terkini
Lihat Semua