Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
Sabtu, 5 Juli 2025 | 19:51 WIB
Jakarta, NU Online
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menyampaikan salah satu tanda terjadinya kiamat. Kiamat akan segera datang, kata Kiai Miftach, manakala zaman dalam kebingungan untuk mengarsir yang haq dan batil. Manusia yang terjerembab kubangan bias kebenaran ini sangat sulit menemukan jalan keluarnya.
Kiai Miftach menyampaikan hal itu saat memberikan taujihat pada acara Pelantikan PCNU Surabaya di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pada Sabtu (5/7/2025).
"Di hadits yang lain disebutkan, kebingungan itu antara lain, yang benar dianggap pengkhianat. Orang yang bisa dipercaya dianggap pengkhianat. Pengkhianat dianggap orang yang bisa dipercaya, dianggap pahlawan," jelasnya dalam tayangan siaran langsung YouTube Pelantikan PCNU Kota Surabaya.
Pada masa seperti itu banyak orang berlomba-lomba bicara soal kepentingan bersama. Padahal, sejatinya untuk kepentingan pribadi dan golongannya saja. Golongan semacam ini, ungkap Kiai Miftach, disebut Rasulullah dengan ruwaibidhah.
"Orang yang tidak punya hati, tidak punya perasaan, yang hanya kepentingan pribadi, lalu membicarakan masalah kepentingan umat, kepentingan bangsa," tegas Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya itu.
Kiai Miftach pun menegaskan, dalam masa seperti itu tidak ada golongan yang selamat kecuali orang-orang yang memiliki pendirian kokoh serta disiplin terhadap keputusan bersama organisasi. Jika tidak demikian, kalangan semacam ini masih terpapar imma'ah (ikut-ikutan arus) atau fomo.
"Yang penting semangat saat sekarang, (yakni) kecerdasan bisa membedakan mana yang hak. Tidak ikut-ikutan situasi yang ada di luar rancangan.
Sebuah perilaku yang terus-menerus dilakukan padahal ini sesuatu yang jelek," ujar Kiai putra Surabaya itu.
Turut hadir dalam agenda tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rais Syuriah PBNU Prof Muhammad Nuh, Rektor UNUSA Prof Achmad Jazidie serta penjabat pemerintah setempat.