Abi Mudi Samalanga Dianugerahi Penghargaan Kategori Ulama Berpengaruh di Aceh
NU Online · Ahad, 27 Juli 2025 | 13:00 WIB
Helmi Abu Bakar
Kontributor
Banda Aceh, NU Online
Mudir Ma'had Aly Ma'hadal Ulum Diniyyah Islamiyyah (Mudi) Mesjid Raya Samalanga Tgk H Zahrul Mubarrak HB menerima penghargaan The Aceh Post Award 2025 dalam kategori Ulama Berpengaruh di Provinsi Aceh. Penganugerahan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusinya dalam bidang dakwah, pendidikan, dan penguatan sosial kemasyarakatan di Aceh.
Acara penganugerahan berlangsung di Banda Aceh, Sabtu (26/7/2025). Sejumlah tokoh agama, akademisi, jurnalis, pejabat publik, dan masyarakat luas turut hadir memberikan apresiasi atas capaian yang diraih oleh Wakil Direktur I Dayah Mudi Mesjid Raya Samalanga tersebut.
Dalam sambutannya, Founder TheAcehPost.com Muhammad Balia menyatakan bahwa penghargaan ini adalah bentuk penghormatan media terhadap tokoh-tokoh yang dinilai memberikan pengaruh signifikan terhadap pembangunan karakter, spiritualitas, dan peradaban masyarakat Aceh.
“Abi Mudi telah menjadi simbol ulama muda yang menyejukkan, mampu menjembatani nilai-nilai tradisional dengan pendekatan intelektual dan kontekstual,” ujarnya.
Melalui peran sentralnya sebagai Mudir Ma'had Aly Mudi Samalanga dan pengajar di Dayah Mudi Mesjid Raya, ia terus mencetak kader-kader ulama. Abi Mudi juga aktif dalam berbagai forum ilmiah dan sosial. Ia kerap hadir sebagai pembicara di berbagai seminar, halaqah, dan diskusi keislaman baik di tingkat regional maupun nasional.
Baginya, penghargaan tersebut merupakan dorongan motivasi untuk menambah semangatnya dalam berdakwah. “Penghargaan ini merupakan amanah yang besar dan menjadi penyemangat baru dalam melanjutkan perjuangan dakwah,” ujar Abi Mudi usai menerima penghargaan.
Ia menyampaikan terima kasih dan bersyukur atas penghargaan tersebut. Ia menaruh harapan dan doa untuk dakwah yang penuh rahmah dapat senantiasa membumi di Tanah Rencong.
“Saya bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada orang tua, isteri, anak-anak, keluarga besar, serta masyarakat yang selama ini selalu mendoakan dan mendukung. Semoga dakwah yang membawa nilai-nilai rahmat dan persatuan terus tumbuh di bumi Aceh,” ujarnya.
“Semoga ini bukan akhir, melainkan awal dari perjuangan yang lebih besar,” tutup Abi MUDI, seraya memohon doa agar istiqamah dalam jalan dakwah dan pengabdian.
Baca Juga
Lebih Dekat dengan Dayah MUDI Mesra
Ia lahir di Mideun Jok, Samalanga, Aceh pada 29 Juni 1979 sebagai putra sulung dari pasangan Syekh H Hasanoel Basri HG (Abu Mudi) dan Ummi Salehah.
Sejak kecil, ia telah akrab dengan kitab kuning dan kehidupan pesantren dengan bimbingan penuh dari ayahnya. Namun, ia tidak mencukupkan diri belajar pada orang tuanya di dayahnya saja, tetapi juga belajar kepada ulama lain, seperti Teungku Ibrahim Gampong Putoh, Abon Abu Bakar Usman (Abon Buni), Ayah Sop Jeunieb, Abon Tanjongan, Waled Jalaluddin Krueng Geukeuh, Tgk Abdul Manaf Utue, Tgk Muhammad Rawa Sigli, Tgk Faisal Ali Sibreh, dan Waled Tarmizi al-Yusufi.
Setelah menamatkan studinya di Mudi Mesra Samalanga, ia juga menempuh studi perguruan tinggi. Studi sarjananya ia tamatkan di IAIN Lhokseumawe, sedangkan magisternya ia selesaikan di IAI La Raiba Bogor. Sementara pendidikan doktoralnya ia raih dari UIN Sumatra Utara.
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua