Daerah

Ambulans dari Koin NU Hadir di Setu Bekasi

Sab, 15 April 2023 | 08:00 WIB

Ambulans dari Koin NU Hadir di Setu Bekasi

Mobil Ambulans MWCNU Setu Bekasi dibeli dengan kotak infak (Koin) NU. (Foto: istimewa)

Bekasi, NU Online
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Setu, Kabupaten Bekasi meluncurkan satu unit mobil ambulans. Peluncuran itu digelar di Pesantren Motivasi Indonesia, Kampung Cinyosog, Setu, Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (14/4/2023) sore. 


Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Ahmad Nurul Huda (Kiai Enha) mengapresiasi pencapaian MWCNU Setu yang berhasil mewujudkan mimpi untuk memiliki mobil ambulans.


Kiai yang juga Pengasuh Pesantren Motivasi Indonesia itu menyebut bahwa peluncuran ambulans MWCNU Setu merupakan ikhtiar kehadiran NU di kampung. Kini, warga sekitar yang butuh ambulans, hanya tinggal menghubungi pengurus NU. 


"Selamat kepada MWCNU yang sudah berhasil mewujudkan impiannya. Warga ketika membutuhkan layanan, tidak perlu jauh-jauh, sekarang bisa menghubungi pengurus NU, karena NU hadir di setiap kampung," kata Kiai Enha dalam sambutannya. 


Selain itu, peluncuran mobil ambulans ini merupakan bukti bahwa pengurus NU di daerah sudah mampu mewujudkan kemandirian sehingga tak perlu bergantung kepada pengurus NU di tingkat pusat.


"Ternyata kekuatan ramai-ramai yang ada di kampung, bisa mewujudkan apa yang awalnya tidak mungkin jadi mungkin," ujar Kiai Enha. 


Slogan Maju dan Mendunia
Kiai Enha juga mengapresiasi MWCNU Setu yang meskipun terletak di kampung ujung Bekasi, tetapi memiliki slogan yang sangat visioner yakni 'Maju dan Mendunia'. Ia meyakini tak ada MWCNU lain di Indonesia yang memiliki slogan serupa.


"Slogan itu bukan sekadar impian, tapi spirit yang digalang karena pelan-pelan langkahnya akan tercapai," katanya.


Sebagai pemilik pesantren yang terletak di Kecamatan Setu, Kiai Enha mengaku sangat mengetahui perjuangan panitia penggalangan dana untuk ambulans.


Para pengurus MWCNU Setu berbulan-bulan mengumpulkan duit melalui KOIN (kotak infak) NU. Setiap warga dan pengurus mengisinya dengan uang receh, lalu terkumpul sampai puluhan juta hingga bisa menghadirkan mobil ambulans. 


Meski begitu, mobil ambulans ini belum lunas sepenuhnya walaupun sudah bisa digunakan. MWCNU Setu masih membuka donasi untuk memenuhi pelunasan itu melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan nomor rekening 7771234458 atas nama NU Berbagi.


Wujud Ajaran Aswaja An-Nahdliyah
Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bekasi KH Usamah Zahid (Gus Usamah) mendorong agar ambulans MWCNU Setu Bekasi ini diperuntukkan bagi semua warga, tanpa terkecuali. Hal ini sebagai wujud dari ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah yakni tasamuh (toleransi).


"Ambulans diperuntukkan kepada semua warga Setu dalam rangka melayani umat tanpa terkecuali, tidak memandang latar belakang agama, suku, ras, antargolongan. Ini tanda kebangkitan NU di Kabupaten Bekasi," ucapnya. 


Inspirasi Covid-19
Ketua MWCNU Setu KH Subhan Tanjung mengatakan, pengadaan mobil ambulans ini terinspirasi saat Pandemi Covid-19 beberapa tahun silam. Ketika itu, Kiai Enha terpapar Covid-19 tapi justru menggunakan mobil ambulans dari ormas keagamaan lain.


"Ini terinspirasi waktu Covid-19, ayah Enha sakit, ambulans yang datang bukan dari NU. Ya Allah NU Setu nggak punya ambulans. Alhamdulillah kita berusaha. Insyaallah ambulans ini jadi ladang amal kita," katanya.


Kiai Subhan menegaskan, adanya mobil ambulans yang diluncurkan menjadi bukti kebersamaan MWCNU Setu. Ia optimis, ke depan akan lebih menambah kebermanfaatan bukan hanya untuk Nahdliyin tetapi untuk semua umat manusia.  


"Tidak ada keberhasilan tanpa ada kekuatan, tidak ada kekuatan tanpa persatuan, tidak ada perstauan tanpa kepemimpinan, dan tidak ada kepemimpinan tanpa ada ketaatan," kata Kiai Subhan menyemangati pengurus. 


Acara peluncuran mobil ambulans ini dirangkai dengan agenda pelepasan santri Pesantren Motivasi Indonesia di masa liburan akhir Ramadhan. Pada kesempatan ini, ada pula pameran fotografi karya santri. 


Hadir para wali santri, para pengurus MWCNU Setu beserta lembaga dan badan otonomnya. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan