Daerah

Atasi Kekeringan, NU Sumenep Salurkan Air Bersih ke Pasongsongan

Kam, 26 Oktober 2023 | 12:00 WIB

Atasi Kekeringan, NU Sumenep Salurkan Air Bersih ke Pasongsongan

Penyaluran air bersih oleh NU di Desa Montorna dan Parancak, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (24/10/2023) (Foto: NU Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online
Sebagaimana tersirat dalam lagu daerah yang berjudul Pajjhar Lagghu menceritakan bahwa Madura tanahnya gersang dan kering. Ditambah lagi di musim kemarau ini banyak warga mengalami kekeringan di beberapa kecamatan, khususnya yang paling terdampak ada di Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Jawa Timur. 

 

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) dan NU Care-LAZISNU Sumenep menyalurkan bantuan air bersih di Desa Montorna dan Parancak, Selasa (24/10/2023). Dalam hal ini, dua lembaga tersebut berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) setempat.

 

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep KH A Pandji Taufiq menyatakan bahwa dirinya melihat beberapa titik di Sumenep yang memang setiap tahun sering mengalami krisis air bersih. Menurutnya persoalan itu belum diselesaikan secara komprehensif oleh pemerintah. Berangkat dari sinilah, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak, agar pemerintah bisa melihat bahwa potensi masyarakat untuk menyelesaikan persoalan di Sumenep itu luar biasa. 

 

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak menguntungkan terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) saja. Menurutnya, masyarakat tidak hanya dijadikan objek, tapi juga dijadikan subjek dari berbagai program pemerintah. 

 

“Prancak yang dikenal dengan 'daun emas'nya (tembakau) betul-betul krisis air. Persoalan kekeringan belum terselesaikan, apalagi yang ada di daerah kepulauan. Sudah beberapa kali berganti pimpinan, tapi sampai sekarang belum menemukan jalan keluar yang konkret. Mungkin sudah ada ikhtiar, tapi belum konkret dan permanen,” ujarnya kepada NU Online.

 

Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk ini mendengar kabar bahwa di Kecamatan Batuputih sudah ada pengeboran. Ia berharap problem ini lambat laun dapat diselesaikan, sehingga di tahun yang akan datang, kecamatan atau desa yang kekurangan air di musim kemarau bisa diminimalisir.

 

Dirinya mengapresiasi gerakan LPBINU dan LAZISNU telah menyalurkan air besih ini. Kiai Pandji sapaannya, berharap kegiatan tersebut lebih matang lagi dalam perencanaannya. Karena semestinya melibatkan banyak instansi, seperti Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU), Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU dan lembaga lainnya sehingga kegiatan tersebut kegiatan bersama.

 

Ketua LAZISNU Sumenep Kiai A Quraisy Makki menyatakan bahwa penyaluran air bersih ini berangkat dari sebuah desakan dari pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pasongsongan. Penentuan dua desa tersebut berdasarkan hasil koordinasi dengan MWCNU dengan berbasis pesantren, madrasah dan masjid.

 

Di momen Hari Santri 2023, lanjutnya, pihaknya memilih di antara beberapa pusat keagamaan, pusat kebudayaan, khususnya pesantren dan madrasah untuk membantu kebutuhan air bersih santri. Kiai Quraisy menegaskan, LAZISNU sebagai departementasi NU pasti hadir di tengah-tengah masyarakat. Kehadirannya akan memberikan manfaat untuk dhuafa dan masyarakat yang mendesak untuk dibantu olehnya.

 

“Kami hadir sebagai jembatan antara para donatur dan aghniya yang siap bersedekah melalui LAZISNU untuk kebutuhan air bersih. Pilihan ini kami ambil sebagai momentum Hari Santri 2023 dan musim kemarau panjang. Ada beberapa Ranting NU membutuhkan pengadaan air bersih untuk kebutuhan konsumsi dan ibadah,” terangnya.


Menyikapi krisis air bersih ini, Kiai Quraisy melaporkan bahwa pihaknya dapat subsidi dari NU Care-LAZISNU Jawa Timur untuk operasional dan menggunakan kas dari himpunan sedekah warga yang tidak mengikat. Dana ini akan dialokasikan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak kekeringan.

 

"Berdasarkan hasil koordinasi dan kerja sama dengan BPBD Sumenep, ada 2 armada yang siap turun ke lapangan dengan mempertimbangkan jarak tempuh dan medan yang relatif ekstrem. Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh warga NU untuk menyalurkan bantuannya dalam mengatasi krisis air bersih," ungkapnya.

 

Sementara itu, Ketua LPBINU Sumenep Fathol Amin mengatakan bahwa pihaknya menyediakan 30.000 liter air bersih untuk setiap titik. Kegiatan ini akan berlanjut sesuai kebutuhan dan kemampuan dana yang ada di LAZISNU. 


“Satu titik didistribusikan 6.000 liter air bersih, baik di Desa Montorna dan Prancak. Sementara air bersih yang terdistribusi ke pesantren, madrasah, masjid dan masyarakat sebanyak 30.000 liter,” ucap alumnus Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka Bluto, Sumenep ini.

 

Salah satu Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Prancak Kiai Hasbi mengucapkan terima kasih kepada PCNU Sumenep yang telah membantu air bersih ke Lembaga Pendidikan Islam (LPI) As-Salamah.

 

“Mudah-mudahan air bersih ini bermanfaat bagi keluarga dalem, guru, dan santri yang mukim di sini. Terima kasih yang sebanyak-banyaknya, semoga diberikan balasan yang lebih besar oleh Allah yang bisa menjuangkan NU,” ucapnya sebagaimana video yang viral di media sosial.