Daerah

Buku 'Kiai Muslih Mranggen' Sumber Keteladanan Santri

Sen, 3 Agustus 2020 | 11:00 WIB

Buku 'Kiai Muslih Mranggen' Sumber Keteladanan Santri

Ketua Umum MUI Jateng KH Ahmad Daroji (tengah pegang buku) (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Demak, NU Online

Hadirnya buku biografi Kiai Muslih Mranggen, Demak, Jawa Tengah dapat membantu santri dan masyarakat dalam meneladani sikap dan perilaku sehari-hari kiai yang manaqibnya ditulis dengan tajuk  'Kiai Muslih Sang Penggerak dan Panutan Sejati' itu.

 

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah KH Ahmad mengatakan buku tentang Kiai Muslih adalah sumber keteladanan dan sangat bermanfaat bagi santri dan masyarakat di tengah-tengah semakin langkanya  tokoh-tokoh panutan yang dapat dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari belakangan ini.

 

"Sosok dan perilaku Kiai Muslih tergambar dalam buku ini, lembaran-lembaran  testemoni dari para santri dan para pecinta  Kiai Muslih di bagian akhir buku ini semakin meyakinkan bahwa Kiai Musllih adalah figur yang layak diteladani," kata Kiai Darodji dalam acara haul  ke-80 KH Abdurrahman bin Qosidil Haq dan Masyayikh Futuhiyyah di Mranggen Demak, Ahad (2/8).

 

Kiai Darodji dalam acara yang berlangsung di Masjid Annur komplek pesantrenFutuhiyyah ini didaulat untuk meluncurkan buku 'Kiai Muslih dalam acara haul terbatas itu.

 

 

Menurutnya, setelah menikmati buku ini meski pembaca tidak pernah hidup se-zaman atau santri yang tidak pernah ngaji dengan Kiai Muslih secara langsung akan dapat menangkap kesan yang sangat mendalam tentang sosok Kiai Muslih.


"Lembar demi lembar buku ini setidaknya menginformasikan bahwa Kiai Muslih adalah sosok yang haus ilmu, perjalanan memburu ilmu ditempuh di sejumlah sumber ilmu  di daerah Jateng, Jatim, Jabar, hingga Makkah dengan penuh semangat," katanya.

 

Selain itu, juga tergambar bahwa Kiai Muslih adalah sosok yang sabar dan tidak pemarah, kalaupun marah dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat, visioner, dan akuntabel terhadap keilmuannya yang diwujudkan dengan ketekunannya dalam mengajar santri baik di pondok maupun masyarakat tanpa kenal lelah.

 

Dia menambahkan, eksis dan terus berkembangnya Pesantren Futuhiyyah, Jam'iyyah Ahlit Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah (Jatman), dan kiprah santri-santrinya di berbagai ranah pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa Kiai Muslih sukses melakukan kaderisasi melalui berbagai media atau institusi yang digerakkannya.

 

"Bahkan dengan hanya memperhatikan halaman cover buku ini yang mencantumkan foto kiai Muslih sudah diperoleh kesan bahwa beliau figur penyabar, pecinta ilmu, penggerak kebaikan, dan seterusnya," ucapnya. 

 

Pengasuh Pesantren Futuhiyyah Mranggen, KHM Hanif Muslih mengatakan, keinginan untuk menghadirkan sosok Kiai Muslih dalam sebuah buku biografi sebenarnya merupakan keinginan yang sudah lama.

 

"Alhamdulillah, saat ini sudah terwujud keinginan itu," tegasnya.
 

Diakui buku ini masih banyak kekurangan dan perlu disempurnakan lagi. "Kami mendapat banyak masukan dari berbagai pihak, Insyaallah buku ini akan segera kami terbitkan lagi dalam waktu dekat, tentu dengan berbagai penyempurnaan pada cetakan kedua nanti," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz