Daerah

Bupati Pekalongan Izinkan Pesantren dan Majelis Taklim Kembali Beraktivitas

Kam, 11 Juni 2020 | 06:30 WIB

Bupati Pekalongan Izinkan Pesantren dan Majelis Taklim Kembali Beraktivitas

Bupati Pekalongan H Asif Kholbihi (tengah) saat menghadiri haul ke-11 almaghfurlah KH Ilyas Jaza' (Foto: NU Online/Abdul Muiz)

Pekalongan, NU Online
Bupati Pekalongan Jawa Tengah H Asif Kholbihi menyatakan, kegiatan pendidikan di lingkungan pesantren, pengajian, dan majelis taklim sudah bisa diaktifkan kembali dengan tetap mentaati protokol kesehatan.


“Berkat doa para sesepuh, para kiai, para habaib, khususnya di Kabupaten Pekalongan saat ini secara umum kondisinya dalam keadaan aman. Yang positif Covid-19 hanya 2 orang dari hampir satu juta penduduk di Kabupaten Pekalongan,” ujar Bupati.


Melihat kondisi ini, lanjut dia, pihaknya selaku Bupati Pekalongan memberikan izin kepada pesantren, pengajian rutin, dan majelis taklim untuk bisa melakukan kegiatan kembali. Namun, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, yakni cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak.


Dalam acara haul ke-11 almaghfurlah KH Muhammad Ilyas Jaza, Desa Simbang Kulon, Kecamatan Buaran, Selasa (9/6) sore Bupati Asif mengatakan, untuk tingkat di Jawa Tengah, posisi Kabupaten Pekalongan nomor dua dari bawah di dalam rangka penanggulangan virus Corona. 


“Melalui momentum haul ke-11 KH Muhammad Ilyas Jaza, saya mengajak kepada semuanya untuk meningkatkan terus semangat untuk terus pergi mengaji dan pesantren sudah boleh dibuka,” ungkapnya. 


“Kegiatan NU yang dipimpin Kiai Muslih, silakan. Pengajian-pengajian Kiai Zuhdi yang katanya sudah tiga bulan lockdown, para Ibu Nyai nggih lockdown. Saya ditangisi para Ibu Nyai kapan bisa dibuka, Pak Asip? Besok (hari ini) bisa mulai buka silakan,” sambungnya. 


Tokoh agama berkumpul
Dikatakan Bupati, dalam rangka persiapan pelaksanaan tatanan normal baru (new normal) di Kabupaten Pekalongan, pihaknya pada Selasa kemarin telah mengumpulkan seluruh tokoh agama, baik NU, Muhammadiyah, Rifa'iyah, maupun non muslim, dan seluruh organisasi kemasyarakatan.


“Kemudian melalui rapat koordinasi tersebut telah ditandatangani kesepakatan bersama. Untuk itu, silakan yang mau mengadakan pengajian sudah bisa dimulai dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” tegasnya.


Dirinya berpesan kepada masyarakat yang akan memulai kegiatan rutinnya agar tetap ikhtiar menjaga kesehatan sebagaimana disampaikan Habib Luthfi bin Yahya. “Jangan sampai ketakutan kita ini kepada virus. Tetapi, takutlah kepada Gusti Allah. Bahaya itu,” tandasnya.


Ditegaskan Bupati, Kabupaten Pekalongan sudah siap menerima kedatangan para santri dari luar yang jumlahnya sekitar 8000-an.


“Begitu juga bagi para santri dari Kabupaten Pekalongan yang akan baik ke Lirboyo, Sarang, Tegalrejo, Ploso, Kaliwungu, dan lainnya, kami siap untuk memfasilitasi dalam arti nanti para santri kita periksa sekiranya membutuhkan diperiksa. Dinas Kesehatan akan kami persiapkan. Termasuk pesantren lainnya di Kabupaten Pekalongan," ungkapnya.


Muhammadun (56) warga Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, mengaku gembira Bupati Pekalongan sudah memberikan izin baik untuk kegiatan pesantren, pengajian umum, maupun majelis taklim.


“Saya senang, kegiatan rutinan pesantren sudah bisa diaktifkan kembali. Sebab, salah satu anak saya yang sempat mondok dan berhenti karena pandemi Covid-19 kini bisa kembali ke pesantren untuk nyantri sampai tuntas,” ucapnya. 


Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori