Daerah

Ceritakan Kesalehan Ulama Sebab Turunnya Rahmat

Ahad, 6 Agustus 2023 | 11:00 WIB

Ceritakan Kesalehan Ulama Sebab Turunnya Rahmat

Pengasuh Pondok Pesantren Jagasatru Habib Hasanain bin Yahya saat menghadiri Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren (Foto: Tangkapan layar kanal Youtube Buntet Pesantren)

Cirebon, NU Online
Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren menjadi media untuk menceritakan kembali kesalehan para ulama. Hal ini menjadi sebab turunnya rahmat.


Demikian ini disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Jagasatru Habib Hasanain bin Yahya saat menyampaikan mauidhah hasanah pada Tahlil Akbar Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren 2023 di Makbaroh Gajah Ngambung, Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2023).


Ulama yang akrab disapa Kang Ayip Hasanain ini menegaskan bahwa banyak ayat-ayat yang Allah turunkan itu berupa cerita. Cerita orang baik itu pemberian dari Allah.


"Masyhur di kalangan ulama, di antara penyebab turunnya rahmat salah satunya ketika menyebutkan cerita, mengingat orang baik, maka rahmat Allah akan turun," ujarnya.


Bahkan, lanjutnya, Imam Abu Hanifah menyampaikan bahwa mendengarkan cerita baik dari para ulama dan wali itu lebih utama ketimbang ngaji fiqih.


Sebab, menyebut-nyebut nama orang baik dapat menghidupkan hati. "Sudah cukup bagi kita orang (saleh) terdahulu meninggalkan kita, tapi dengan menyebut namanya menjadi hati kita hidup," ujarnya.


Sebaliknya, ada orang yang masih hidup, ketika melihatnya menjadikan hati kita semakin keras.


Karenanya, mendoakan orang terdahulu dan menceritakan kesalehannya itu merupakan sarana penting. Hal ini mengingat baiknya orang sekarang sebab baiknya orang-orang terdahulu.


"Keberkahan yang kita miliki sebab amalnya orang tua kita, guru-guru kita," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cirebon itu.


Dalam kesempatan ini juga disampaikan tarikh ta'sis (sejarah pendirian) Pondok Buntet Pesantren sejak mula sampai sekarang. Hal ini disampaikan oleh KH Ade Nasihul Umam.


Adapun pembacaan tawassul dipimpin KH Hasanuddin Kriyani, tahlil dipimpin oleh KH Amiruddin Abkari, sedangkan doa diimami oleh KH Ahmad Mursyidin. Sebelumnya, ada pembacaan shalawat Fatih dipimpin oleh K Ahmad Tamam dan dipungkasi dengan pembacaan qasidah Ya Muhaimin dan Li Khamsatun oleh KH Ahmad Haris NZ.


Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurrahman dan ribuan masyarakat dari berbagai daerah.