Daerah

Covid-19 Masalah Bersama, NU Banyumas: Jangan Jadi Fitnah

Sab, 12 Desember 2020 | 02:00 WIB

Banyumas, NU Online  

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menyatakan prihatin dengan tingginya persebaran Covid-19 di Banyumas akhir-akhir ini. 

 

"Covid-19 juga sudah menyebar kesemua lini, tak pandang bulu," ujar Ketua PCNU Banyumas Sabar Munanto kepada NU Online, Jumat,(11/12).  

 

Menurut Sabar, perlu kesadaran bahwa covid-19 adalah masalah bersama. "Dalam kondisi kasus tinggi dan meningkat, maka semua menjadi garda depan. Sudah jadi masalah bersama dan harus ditangani bersama," katanya. 

 

Penekanan tersebut, kata Sabar menjadi penting. Kerena, jika bicara Covid-19 kita terfokus pada kinerja satgas, tenaga medis atau kepala daerah. Padahal, sejak adanya pandemi, program pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sudah banyak membekali masyarakat. 

 

"Sosialisasi apa itu covid, bagaimana penularannya, pencegahannya, dan isolasi mandiri semua sudah. Secara ekonomi, bansos juga sudah digelontorkan. Ada program jogo tonggo, jogo santri, dan jiwong jiga. Maka, sekarang saatnya, semua masyarakat aktif dan terlibat," lanjutnya. 

 

Kesadaran ini lanjutnya, harus dibangun dan dijalankan. Mengingat, masih ada beberapa gelintir masyarakat, atau pihak yang memandang Covid-19 sebagai aib. Maka, Covid-19 itu sendiri justru kalah bahayanya dengan 'stigma negatif' yang justru diterima dari lingkungan atau masyarakat. Padahal covid-19 adalah masalah bersama.

 

"Fakta di lapangan juga membuat kita prihatin. Covid-19 ini kerap justru jadi fitnah. Kalau ada orang kena, lembaga, pesantren, yang ada justru stigma negatif. Sudah kita tegaskan, covid ini bukan aib, jangan jadi fitnah," tegas Sabar.  

 

NU Banyumas lanjut Sabar, akan terus berikhtiar menjadi garda depan dengan jutaan warga yang dimiliki. Selain sosialisasi, gerakan nyata penerapan protokol kesehatan sebagai implementasi 'new normal'. Kebiasan menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun, hingga mengurangi kerumunan berlebihan baik jumlah atau durasinya. 

 

"Warga NU yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas. Kita terus ber ikhtiar melalui pengurus di 27 kecamatan dan kurang lebih 330 desa supaya taat protokol kesehatan. Bukan karena diperintah, tapi menjadi gaya hidup baru," katanya. 

 

Kontributor: Kifayatul Ahyar
Editor: Abdul Muiz