Daerah

Ganjar Ajak Sambut Pemilu dengan Kedamaian, Kebersamaan, dan Kebahagian

NU Online  ·  Ahad, 14 April 2019 | 12:00 WIB

Ganjar Ajak Sambut Pemilu dengan Kedamaian, Kebersamaan, dan Kebahagian

Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo (tiga dari kiri)

Jepara, NU Online
Gubernur Jawa Tengah, H Ganjar Pranowo dalam kegiatan Kirab Tumpeng dan Tausiyah Kebangsaan yang berlangsung di Stadion Gelora Bumi  Kartini (GBK), Jumat (12/4) kemarin mengapresiasi inisiatif Forum Cinta NKRI yang serius dan semangat menggelar acara sehingga peserta serentak mengenakan dresscode merah putih. 

Kepada ribuan peserta, saat hadir di Banyumas beberapa waktu lalu ada hal meneduhkan hati. Pada menjelang Maghrib di sebuah masjid yang belum jadi terjadi diskusi bersama generasi milenial. Semuanya,  mengutarakan persatuan dan masa depan Indonesia serta prestasi generasi sejati. 

Dalam kegiatan yang diawali dari kirab tumpeng dari Pendopo Jepara itu pihaknya menambahkan, pentingnya merawat NKRI dan menjaga kesejukan bersama. "Kita selalu merawat NKRI, merawat bumi pertiwi, selalu menjaga ketentraman bersama, maka saya titip beda pilihan presiden tidak apa-apa tujuannya sama untuk Pancasila dan NKRI," tandas Ganjar. 

Tausiyah kebangsaan yang dihadiri Wagub Taj Yasin, Bupati Ahmad Marzuqi, Wabup Dian Kristiandi dan Forkompinda itu pihaknya mengingatkan dan hati-hati terhadap hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian. "Tamengnya, boleh berbeda tetapi tetap bersama, pelangi itu indah karena beraneka warna, pokoknya I love u full," paparnya.

Di akhir paparannya, pihaknya berharap saling cinta dan menghargai. "Kita sambut pemilu dengan kedamaian, kebersamaan, dan kebahagiaan," pungkasnya. 

Ketua Panitia Maskur Zaenuri kepada NU Online, Sabtu (13/4) menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari sikap keprihatinan atas situasi yang berkembang menjelang Pemilu 2019. 

Pihaknya ingin mengajak agar perbedaan pilihan yang saat ini menempatkan masyarakat seperti saling berhadapan tidak berlarut-larut terjadi.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk bisa segera menyadari bahwa perbedaan pilihan dalam Pemilu 2019 ini tidak boleh berlangsung terus menerus. Kami berharap, kesadaran bahwa nilai-nilai kebangsaan lebih penting dari sekadar pilihan berbeda bisa dikedepankan,” ujarnya.

Melalui Tausiah Kebangsaan ini, pihaknya juga ingin mengajak masyarakat luas untuk bisa melihat jauh ke depan. Pemilu 2019 bukanlah akhir dari tujuan berbangsa dan bernegara. 

Karena itu, tambahnya, situasi-situasi yang kurang menyenangkan karena perbedaan pilihan, harus bisa dihilangkan. Perbedaan itu harus berakhir setelah tanggal 17 April ini, saat Pemilu 2019 digelar. Kegiatan ini terbuka untuk umum. Sama sekali tidak berafiliasi terhadap kepentingan politik mana pun. (Syaiful Mustaqim/Muiz)