Daerah HARI PRAMUKA

Gerakan Pramuka Harus Wujudkan Kepedulian terhadap Lingkungan

Ahad, 14 Agustus 2022 | 21:30 WIB

Gerakan Pramuka Harus Wujudkan Kepedulian terhadap Lingkungan

Ilustrasi: Suasana upacara Hari Pramuka di Kwarran Gumelar Banyumas Jawa Tengah, Ahad (14/8/2022) pagi. (Foto: Kwarran Gumelar Banyumas)

Pidie Jaya, NU Online 
Pada era saat ini, Gerakan Pramuka harus dikembangkan dengan cara-cara kreatif dan kekinian sesuai dengan perkembangan teknologi. Hal ini untuk mengikuti pola-pola baru kehidupan ketika disruptif teknologi hadir begitu cepat dan mengancam kemapanan yang telah ada saat ini.


"Kita sangat berharap Gerakan Pramuka harus memakai cara-cara kreatif, cara-cara kekinian, cara-cara yang lebih dekat dengan generasi millenial. Jadilah generasi milenial ramah lingkungan," ungkap Tgk Zaharullah Sekretaris PC Ansor Kabupaten Pidie Jaya pada momentum Hari Pramuka Ke-61, Ahad (14/8/2022.


Tgk Zaharullah menambahkan bahwa saat ini masalah lingkungan hidup dan kehutanan semakin beragam. Menciptakan generasi muda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan hutan merupakan salah satu solusi untuk mengatasinya. Gerakan Pramuka dapat dijadikan ujung tombak pembangunan karakter generasi muda ramah lingkungan.


"Membangun mindset 3R (reduce, reuse, recycle) dan mengenalkan konsep circular economy merupakan pendekatan baru yang harus dikenalkan kepada generasi muda agar terjadi perubahan perilaku di masyarakat, sehingga masalah pengelolaan sampah dapat semakin mudah diatasi terutama dalam mencapai target Indonesia dalam pengelolaan sampah 100 persen pada tahun 2025," lanjutnya.


Sekretaris Prodi HKI STIS Ummul Ayman Pidie Jaya itu mengatakan salah satu tujuan dari gerakan Pramuka adalah membina Pramuka menjadi manusia yang berakhlak mulia bertakwa, berkepribadian, taat hukum, kreatif, inovatif. Karenanya Pramuka harus mampu dan bisa mengikuti perkembangan jaman, terlebih lagi keanggotaan Pramuka didominasi usia muda, tentunya harus melek teknologi di era milenial ini.


"Di zaman milenial ini, teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang pesat. Tentunya hal ini berdampak di semua kalangan maupun sektor. Baik sektor ekonomi, pariwisata, pendidikan formal maupun non-formal, tak terkecuali Pramuka. Keanggotaan Pramuka yang rata-rata pada usia 7 tahun hingga 25 tahun, sebagai tempat para pemuda-pemudi yang dituntut untuk melek teknologi, dan mampu beradaptasi dengan berkembang teknologi serta ilmu pengetahuan di era digital ini," lanjutnya.


Guru Dayah Ummul Ayman Pidie Jaya itu menjelaskan bahwa seiring perkembangan zaman dan teknologi yang didominasi oleh kalangan muda atau generasi milenial, kalangan ini memiliki ciri yaitu hidup dalam teknologi serba canggih dan instan. 


Menurutnya hampir semua lapisan kalangan tidak terpisahkan oleh smartphone atau gadget, sangat aktif, dan lain sebagainya. Hal ini tentunya menjadi tantangan gerakan Pramuka, agar terus berkembang dan bertumbuh, serta eksis dan banyak peminat.


"Berpijak pada tujuan pembinaan Pramuka, menjadikan manusia berakhlak mulia bertakwa, berkepribadian, kreatif, inovatif. Maka dengan gerakan Pramuka pada pelaksanaan kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang berakar pada kebudayaan setempat, akan menjadi dasar yang kuat untuk menghadapi tantangan di era sekarang ini, sehingga Pramuka era milenial tetap memiliki sikap yang berkepribadian, berkarakter, dan berjati diri," ulasnya. 


Tgk Zaharullah menambahkan dengan mengikuti tren sekarang mungkin anak Pramuka bisa mempelajari bagaimana mengedit video atau Photoshop. Di era milenial, tak ada kata tidak mungkin, Pramuka saatnya kreatif, inovatif, jika perlu mengikuti ajang kompetisi pembuatan video atau Photoshop. Hal  ini merupakan salah satu peluang emas bagi anak Pramuka bisa kembali lagi bersinar.


"Anak Pramuka itu bukan hanya sekedar penjelajah alam, pintar tali temali, pandai memakai kompas dan kegiatan lainnya yang bisa dibilang masih jadul. Di era milenial anak Pramuka bisa lebih kreatif lagi dengan memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan era milenial," ulasnya.


Tgk Zaharullah mengatakan saat ini Pramuka tak lagi jauh-jauh menjelajah hutan untuk mengamati tumbuhan dan belajar skill bertahan hidup. Anak Pramuka bisa mempelajari lebih dalam lagi dengan menggunakan teknologi smartphone. 


"Banyak berbagai info update atau bahkan ilmu yang tak kita dapatkan dari kakak pembina ada di smartphone. Pramuka era milenial mengharapkan pemuda pemudi Pramuka lebih berkembang lagi layaknya teknologi dan ilmu pengetahuan sekarang. Dan mampu menghasilkan prestasi-prestasi luar biasa," paparnya.


Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Kendi Setiawan