Kesehatan

Tips Menjaga Kesehatan saat Perkemahan Pramuka

Ahad, 14 Agustus 2022 | 12:00 WIB

Tips Menjaga Kesehatan saat Perkemahan Pramuka

Kegiatan perkemahan Pramuka. (Foto: kemenag.go.id)

Jakarta, NU Online
Peringatan hari Pramuka banyak ditandai dengan diselenggarakannya berbagai kegiatan termasuk berkemah. Namun pada musim yang tidak menentu ini sebagian daerah di Indonesia sedang dilanda hujan. Agar tetap dapat menjalankan berbagai kegiatan saat berkemah, NU Online telah merangkum tips-tips untuk menjaga kesehatan di bumi perkemahan, dari kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan. 


Pertama, menjaga pola makan. Hal ini karena asupan gizi sangat penting bagi daya tahan tubuh. Seseorang yang kekurangan nutrisi berisiko terkena penyakit infeksi karena pada keadaan kurang gizi daya tahan tubuh seseorang menurun, sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang.


Untuk memenuhi agar zat gizi tercukupi maka harus memperhatikan pola makan sehat dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari atau setiap kali makan. Lima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik.


Kedua, dengan cara berolah raga. Karena di musim hujan, sistem kekebalan tubuh harus dijaga untuk menangkal serangan penyakit. Olahraga merupakan cara sederhana dan mudah, namun besar manfaatnya. Latihan fisik selama 30 menit mampu mengaktifkan sel darah putih (lekosit).


Dalam buku Guyton dan Hall, Fisiologi Kedokteran disebutkan lekosit berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap daerah-daerah tubuh yang mengalami peradangan. Olahraga dapat dilakukan di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Karena itu tidak ada alasan lagi untuk tidak berolahraga.


Ketiga, menjaga pola tidur dan istirahat. Tidur merupakan waktu beristirahat tubuh dalam rangka pemulihan seluruh sistem anggota badan. Namun tidak jarang ketika bangun badan malah tidak bugar. Dalam hal ini kualitas tidur sangat menentukan dan berperan penting di tengah cuaca dingin musim hujan.


Dilansir dari Jurnal tentang rekomendasi waktu tidur yang di keluarkan oleh National sleep Foundation, Washington DC, USA, rekomendasi waktu tidur per hari untuk anak prasekolah usia 3-5 tahun selama 10-13 jam, anak sekolah usia 6-13 tahun selama 9-11 jam, remaja usia 14-17 tahun selama 8-10 jam, usia 18-25 tahun direkomendasikan tidur selama 7-9 jam, usia dewasa 26-64 tahun selama 7-9 jam, dan usia lansia lebih dari 65 tahun direkomendasikan tidur selama 7-8 jam per hari.


Keempat, mengelola stres. Di musim hujan seseorang dengan mudah terkena stres. Ketika seseorang stres akan berdampak secara fisiologis, seperti gelisah, detak jantung meningkat dan mudah letih. Karena itu, di musim hujan sangat diperlukan pengelolaan stres atau biasa disebut manajemen stres.


Dalam buku Psikologi karya Carole Wade dan Carole Tavris, manajemen stres salah satunya dapat dilakukan dengan strategi fisik, yakni menenangkan diri melalui relaksasi. Relaksasi dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun, dengan membiarkan tubuh menerima rangsangan apa pun baik berupa suara, bau, atau sentuhan yang dapat menenangkan diri.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Kendi Setiawan