Daerah

Hati yang Sehat Ditunjukkan dengan Sifat Dermawan

Sel, 15 Oktober 2019 | 04:00 WIB

Hati yang Sehat Ditunjukkan dengan Sifat Dermawan

Pemberian hewan kurban sebagai bentuk sifat dermawan. (Foto: NU Online/Moh Kholidun)

Sidoarjo, NU Online
Banyak cara yang dapat dilakukan agar menjadi insan yang lebih baik. Salah satunya adalah dengan gemar bersedekah. Karena sifat dermawan menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki perangai terpuji.
 
Penegasan disampaikan Nyai Hj Lilik Khoiriyah saat menjadi penceramah pada kegiatan diba’ kubra yang diselenggarakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.
 
Di hadapan hadirin yang memadati Balai Desa Jumputrejo, Nyai Hj Lilik Khoiriyah mengajak untuk menjadi orang yang dermawan. 
 
“Kalau orang itu hatinya sehat, hidupnya akan jadi seorang dermawan. Tapi kalau hatinya sakit akan jadi orang yang pelit,” katanya, Senin (14/10).
 
Tidak berhenti sampai di situ, hati yang sehat juga akan mudah memaafkan orang lain.
 
“Sungguh Allah itu cinta kepada orang yang berbuat kebaikan”, urainya.
 
Di kesempatan tersebut, Nyai Hj Lilik juga mengingatkan kepada keluarga besar Nahdhatul Ulama termasuk Fatayat NU untuk bisa meredam gejolak yang ada di masyarakat.
 
“Khususnya warga Sukodono jangan gampang menghujat dan menghina orang. Saya yakin orang NU itu seperti air, dingin di mana-mana, jangan mudah terpancing apapun,” ungkapnya.  

Sedangkan Ketua Ranting Fatayat NU Jumputrejo, Suherlina menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Jumputrejo, Ranting NU, badan otonom, serta semua pihak yang telah berpartisipasi untuk kesuksesan acara ini. 
 
“Kami mengucapkan syukur karena saat ini Ranting Fatayat NU Jumputrejo mulai aktif kembali,”kata Lina, panggilan akrabnya. Dirinya berharap untuk yang saat ini hadir, seterusnya juga bisa hadir dalam acara yang sama, lanjutnya.
 
Lina juga menyampaikan untuk program tri wulan Pimpinan Ranting Fatayat NU akan diaktifkan kembali yang rencana tempat pelaksanaannya bergantian.
 
Terkait pawai hari santri, Pimpinan Ranting Fatayat NU akan mengutus 2 orang untuk bergabung dengan Pimpinan Anak Cabang Fatayat NU Sukodono. 
 
Kepala Desa Jumputrejo, Widarto memberikan apresiasi kepada Fatayat NU atas terlaksananya acara dan turut senang dengan aktifnya badan otonom di NU tersebut.
 
Dirinya berharap nantinya bisa bersinergi dengan lembaga-lembaga di pemerintah desa dan memberikan pesan kepada Fatayat NU menjelang pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan kepala desa dan pemilihan bupati di wilayah Kabupaten Sidoarjo. 
 
“Saya sangat berharap organisasi ini sebagai ajang silaturahim dan jangan sampai dimanfaatkan untuk kepentingan politik suatu kelompok,” ujar Widarto.
 
Dewi Maulidah Rokhma, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Sukodono merasa bangga, meskipun masih baru 9 bulan aktif tapi mau menjadi tuan rumah.
 
Pada 20 Oktober 2019 ada peringatan Hari Santri secara serentak di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo,dengan mengadakan pawai.
 
“Mari kita bersama deteksi dini bahaya radikalisme, dimulai dari keluarga terdekat  kemudian lingkungan di sekitar kita demi keamanan dan ketentraman di wilayah Sukodono,” tandasnya.
 
Kegiatan dihadiri ratusan anggota dan pengurus Fatayat NU yang berasal dari 19 Pimpinan Ranting se-Kecamatan Sukodono. Juga tampak pula Kepala Desa Jumputrejo, Nyai Hj Lilik Khoiriyah, Pengurus NU Ranting, Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor dan Satkoryon Banser PAC Sukodono beserta jajaran.
 
 
Kontributor: Yuli Rianto
Editor: Ibnu Nawawi