Daerah

JATMAN dan LDNU Depok Gelar Munajat Istighotsah Kubro

Ahad, 17 Januari 2021 | 03:45 WIB

JATMAN dan LDNU Depok Gelar Munajat Istighotsah Kubro

Istighotsah diadakan JATMAN dan LDNU Depok, Jawa Barat untuk mendoakan para ulama yang wafat dan keselamatan bangsa. (Foto: Abdul Hakim)

Depok, NU Online

Jam'iyyah Ahlith Thariqah al Mu'tabarah an Nahdliyyah (JATMAN) Kota Depok, Jawa Barat mengadakan isitghosah kubro di Pondok Pesantren Al Muhtadin Jembatan Serong Cipayung Kota Depok Sabtu (16/1) malam. Istighotsah ini mengambil tema, Bersama mengetuk Barokah Langit demi Kejayaan NU dan Keselamatan NKRI.

 

Acara ini dihadiri oleh jamaah gabungan dari Majelis Semaan Al-Qur'an Dzikrul Ghofilin, LDNU Kota Depok, da'-dai Dahsyat, Sarkub, juga segenap warga NU dari perwakilan MWC se-Kota Depok. Jamaah yang hadir tetap menerapkan protokoler kesehatan dengan ketat. Panitia menerjunkan puluhan anggota Ansor dan Banser untuk menjaga kondusivitas kegiatan, juga IPNU-IPPNU yang membantu di lokasi inti kegiatan.

 

Kiai Muhtadin selaku tuan rumah pimpinan Pondok Pesantren Al Muhtadin mengharapkan agar Indonesia segera bisa terbebas dari wabah Covid-19 ini. "Kita berharap bersama dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui media dzikir, bisa mengetuk barokah langit untuk Indonesia terbebas dari wabah, bencana dan kejayaan untuk NU," ujar Kiai Muhtadin.

 

Sementara itu, Rais Idaroh Wushto JATMAN Kota Depok KH Fatkhuri Wahmad menegaskan bahwa kegiatan ini diaksanakan sebagai bentuk ikhtiar dan tawakal kepada Allah, memohon agar bangsa Indonesia segera terbebas dari pandemi.

 

"Melihat situasi saat ini sudah ratusan ulama kita yang wafat, mereka merupakan paku bumi yang menjaga kita, sebagai bentuk ikhtiar dan tawakal kita bermunajat bersama memohon agar pandemi ini segera berlalu," ujarnya saat tausyiah.

 

Kiai Fatkhuri juga menjelaskan, ratusan ulama kita yang wafat adalah sebuah musibah bagi kita, sambil mengutif sebuah hadis. "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang menegaskan ulama sebagai penerusnya, juga menegaskan wafatnya para ulama sebagai musibah. Rasulullah bersabda yang artinya, Meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan, dan sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal. Wafatnya ulama laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih mudah bagi saya daripada meninggalnya satu orang ulama," ujar Kiai Fatkhuri.

 

Ketua panitia acara, Kiai Fahrurrazi yang juga ketua LDNU Kota Depok, menegaskan dalam situasi saat ini memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan bersifat mutlak dan harus dilaksanakan oleh masyarakat.

 

Acara yang dimulai setelah waktu Isya diawali dengan Istighotsah dan Tawassul untuk para alim ulama Nahdliyin, dilanjutkan dengan Dzikrul Ghofilin yang dipimpin langsung oleh KH Ahmad Bukhori (mbah Mad), ditutup doa oleh KH Abdul Mujib pimpinan Pesantren Assaadah.

 

Kontributor: Abdul Hakim Hasan
​​​​​​​Editor: Kendi Setiawan