Daerah

Ketua NU Pamekasan Tekankan Pentingnya Mencari Guru

NU Online  ·  Jumat, 4 Mei 2012 | 03:03 WIB

Pamekasan, NU Online
Orang yang belajar agama tanpa bimbingan guru, maka gurunya adalah syaitan. Demikian ditegaskan ketua NU Pamekasan KH Abd Ghoffar, M.H.I yang disimak ratusan pelajar dan santri se-Pamekasan dalam seminar pendidikan Aswaja PC IPNU Pamekasan di aula kementerian agama Pamekasan, Rabu (02/05) siang.

"Karena itu, kita harus mencari guru yang punya keimanan serta keilmuan yang kuat. Jangan 'berguru' pada google," katanya yang langsung memantik tertawa semua hadirin.

Setiap masalah hukum yang dilacak di google, tegas Kiai Ghoffar, sama sekali tidak menjamin keabsahannya. Sanad keilmuannya terbilang tidak jelas, paparnya.

"Kita mesti berlandaskan pada hadis dan Al-Qur'an serta karya para ulama shaleh. Untuk saat ini, kita mesti belajar atau berguru pada orang yang memang ahli di bidangnya," tambah Kiai Ghoffar. "Ini yang bisa mencerahkan terhadap pengembangan cakrawala berpikir kita."

Pada kesempatan itu, Kiai Ghoffar juga menyinggung tentang kesesatan dalam Islam. Beliau membagi kesesatan tersebut ke dalam 3 hal: keyakinan, perkataan, dan perbuatan.

"Kita bisa murtad/sesat kalau keyakinan kita keliru. Insya Allah keyakinan yang bernafaskan Aswaja adalah keyakinan yang benar selaras dengan nilai-nilai keislaman," tegas dosen luar biasa STAIN Pamekasan itu.

Masih menurut Kiai Ghoffar, kesesatan dalam perbuatan dan perkataan dapat juga menyesatkan orang lain. Karena itu, mempelajari ajaran Islam secara serius adalah kemestian yang tak bisa ditawar-tawar lagi.

"Pemikiran para sahabat dan tabi'in dan seterusnya juga penting untuk kita jadikan sandaran dalam memahami sekaligus mendalami ajaran Islam," ujar Kiai Ghoffar. "Tak cukup mempelajari teks hadis dan Al-Qur'an tanpa adanya guru."

Guru tersebut, lanjutnya, bisa berupa para sahabat Rasulullah hingga para ulama kekinian yang masih peduli terhadap dakwah Islam.

Redaktur : Sudarto Murtaufiq
Kontributor : Hairul Anam