Khutbah Harus Merespon Masyarakat Setempat
NU Online · Ahad, 7 April 2013 | 08:39 WIB
Purwakarta, NU Online
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) KH Abdul Manan A. Ghani mengatakan supaya khutbah jumat di masjid-masjid NU harus menyesuaikan dengan keadaan jamaah atau masyarakat setempat.
<>
Hal itu dikatakan Kiai Manan pada Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) ta’mir masjid, khotib, dan imam masjid yang digelar LTMNU Kabupaten Purwakarta pada Ahad, (7/4).
“Khutbah harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat Purwakarata supaya bisa dicerap. Harus merespon kebutuhan masyarakat,” katanya pada Rapimda bertema "Wujudkan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat".
Ia juga menekankan kesadaran berbahasa. Jika di tempat tersebut seluruh jamaah menggunakan bahasa Sunda, maka khotib harus menggunakan bahasa Sunda. Jika campur, harus menggunakan bahasa Indonesia.
Di samping itu, ia juga berpesan supaya khotib NU jangan lama-lama dalam berkhotbah pada shalat Jumat.
Rapimda tersebut dihadiri 250 orang yang terdiri dari imam, khotib, dan ta’mir masjid NU; terselenggara atas kerjasama antara PC LTMNU Kabupaten Purwakarta, PP LTMNU, dan PT Sinde Budi Sentosa.
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua