Daerah

Melihat Wisuda Daring MI Wahid Hasyim Sleman

Jum, 24 April 2020 | 10:00 WIB

Melihat Wisuda Daring MI Wahid Hasyim Sleman

Wisuda daring MI Wahid Hasyim Sleman, siswa mengikuti dari rumah, sementara di ruang wisuda dihadirkan siswa 'tiruan' yang mengikuti prosesi wisuda. (Foto: MI Wahid Haysim Sleman)

Sleman, NU Online
Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Sleman, Yogyakarta mengadakan wisuda virtual bagi siswa yang mengakhiri pembelajaran di kelas VI. Wisuda daring berlangsung Rabu (22/4) dimulai pukul 18.30 WIB, membawa keharuan bagi pihak sekolah maupun para siswa. Hal itu terlihat dalam video wisuda daring MI Wahid Hasyim 2020.
 
Kepala MI Wahid Hasyim Sleman, Sukron Muzamil, mengatakan satu bulan sudah para siswa belajar menggunakan sistem daring atau online. Mereka pun mengikuti ujian lewat online.
 
"Malam ini pun bagi kelas VI diwisuda secara virtual atau online. Wisudawan digantikan oleh boneka yang digerakan oleh robot yang dibekali alat komunikasi, sehingga bisa bertatap muka lewat daring dengan kepala madrasah atau yang mewisuda," papar Sukron Muzamil.
 
Sementara para siswa tetap berada di rumah mereka masing-masing. Dalam video wisuda, tampak para siswa menunjukkan wajah haru saat namanya disebutkan untuk prosesi wisuda. Sebelum prosesi wisuda, setiap siswa juga mengenalkan diri serta memberikan kesan selama bersekolah di MI Wahid Hasyim.
 
Teknis tersebut sengaja dilakukan untuk memenuhi rasa tanggung jawab pihak sekolah dengan memberikan apresiasi kepada siswa-siswi yang telah purna melaksanakan pembelajaran hingga kelas VI dan telah menyelesaikan ujian. "Alhamdulillah mereka semua dinyatakan lulus dan bisa diwisuda," imbuhnya.
 
Ia juga mengatakan, pesan dan kesan yang disampaikan para wisudawan sangat menyentuh. Ungkapan para siswa rata-rata berisi kerinduan dan kecintaan mereka pada alamamater madrasah, penghargaan pada guru, dan pengakuan telah mendapatkan bimbingan terbaik di MI Wahid Hasyim.
 
"Hal itu sebagai bukti nyata bagaimana pendidikan karakter yang dilaksanakan di MI WEHA yang beralamatkan di Jl Cendrawasih No 001 Pringwulung, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta membuahkan hasilnya," lanjut Sukron Muzamil.
 
Ia menegaskan pendidikan karakter pada anak merupakan proses penanaman nilai etik dan religius. Pendidikan karakter tersebut diawali dengan mempraktikkan pengetahuan yang dilihat dan dibiasakan dari lingkungan keluarga, guru, dan lingkungan madrasah.
 
"Good character (karakter yang baik) dapat tercapai lewat para guru yang menjadi rule model bagi anak didiknya, sinergi antara orang tua dan sekolah sangat menentukan berhasil tidaknya pendidikan karakter tersebut," ujar dia.
 
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada para guru dan seluruh staf, serta dukangan penuh orang tua siswa. Sehingga, di tengah keterbatasan ini MI WEHA mampu menyelenggarakan wisuda secara virtual.
 
"Semoga acara yang bertajuk Virtual Graduation MI WEHA tersebut mampu menginspirasi optimisme dunia pendidikan kita di tengah pandemi saat ini," pungkasnya.
 
Kontributor: Sofyan Alvin
Editor: Kendi Setiawan