Daerah

Mengenalkan Islam Ramah kepada Anak Usia Dini

Ahad, 11 Oktober 2020 | 05:00 WIB

Mengenalkan Islam Ramah kepada Anak Usia Dini

Anak usia dini dapat dengan pelan-pelan diajarkan membiasakan hidup bersih, misalnya praktik cuci tangan, mandi, gosok gigi, berwudlu, membersihkan perlengkapan makan sendiri. (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)

Jayapura, NU Online

Sekretaris PWNU Papua Kiai Muhamad Thoif mengatakan perlunya guru-guru PAUD mengenalkan ajaran Islam yang ramah kepada peserta didik. Menurutnya sebagai guru PAUD di lembaga pendidikan NU, hendaknya memahami dan melaksanakan serta mengamalkan paham Ahlusunnah wal Jamaah.

 

"Di antaranya adalah at-tawassuth (sikap tengah-tengah), at-tawazun (seimbang dalam segala hal), tasamuh (toleransi), al-i’tidal (tegak lurus), serta amar ma'ruf nahi munkar," kata Kiai Thoif sangat mengisi Mimbar Agama Islam di TVRI Papua, Sabtu (10/10).

 

"Amar ma'ruf nahi munkar, yaitu selalu memiliki kepekaan untuk mendorong perbuatan yang baik, berguna dan bermanfaat bagi kehidupan bersama, serta menolak dan mencegah segala hal yang dapat menjerumuskan dan merendahkan nilai-nilai kehidupan," lanjut Kiai Thoif.

 

Nahi munkar yang dimaksud, kata dia, bukan berarti melawan kemunkaran dengan kemunkaran, tetapi harus dengan ma'ruf (kebaikan). "Jadi tidak boleh melawan kejahatan dengan kejahatan.Jika demikian, berarti kita tidak ada bedanya dengan mereka (yang berbuat munkar)," tegasnya.

 

Ia juga mendorong guru-guru PAUD, memerhatikan usia emas anak-anak peserta PAUD, sehingga pada usia tersebut, anak-anak mulai ditanamkan hal-hal yang baik. Anak dengan pelan-pelan perlu diajarkan membiasakan hidup bersih, misalnya praktik cuci tangan, mandi, gosok gigi, membersihkan perlengkapan makan sendiri.

 

"Materi pendidikan karakter antara lain membantu orang tua, merapikan sendiri tempat tidur, merapikan meja setelah makan, berbicara sopan, mengucapkan terima kasih, mengucapkan minta maaf bila salah," imbuhnya.

 

Guru PAUD juga perlu menguasai berbagai keterampilan. Keterampilan ini dikarenakan masyarakat sangat dekat dengan era digital yang tidak terhindarkan.

 

"Guru harus mampu dan cepat beradaptasi denga teknologi informasi, karena belajar dari rumah harus menggunakan perangkat teknologi seperti WhatsApp, Zoom, Google Meeting. Guru PAUD dituntut kreatif dan inovati.Guru PAUD harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang tua murid," kata Kiai Thoif.

 

Mimbar Agama Islam TVRI Papua juga didukung oleh Muslimat NU Kota Jayapura. Isti Budi Suroyo, Ketua Muslimat NU Kota Jayapura mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam kajian tersebut.

 

"Semoga kegiatan ini dapat terus berlangsung berkesinambungan dalam rangka mengedukasi masyarakat khususnya Nahdliyin dalam mencerdaskan anak bangsa sekaligus tenaga pendidik," kata Isti.

 

Kontributor: Joko Prayitno
Editor: Kendi Setiawan