Daerah

Menyingkap Lembaga Turats Syaichona Muhammad Cholil Bangkalan

Sab, 1 Februari 2020 | 08:30 WIB

Menyingkap Lembaga Turats Syaichona Muhammad Cholil Bangkalan

RKH. Moh. Nasikh Aschol. (Foto: NU Online/Hairul Anam)

Bangkalan, NU Online

Nahdliyin patut bersyukur. Sebab, kini telah hadir lembaga yang mencetak dan menyebarluaskan perjalanan hidup, pemikiran serta karya Syaichona Muhammad Cholil atau Mbah Cholil Bangkalan. Generasi kelima keturunan Mbah Cholil menjadi pengelolanya.

 

“Lembaga Turats ini telah terbentuk secara legal, berbadan hukum resmi. Lembaga ini diisi oleh generasi kelima penerus Syaichona Muhammad Cholil,” ungkap RKH. Moh. Nasikh Aschol pada acara 'Ngaji Turats Syaichona Kholil' di Pesantren Syaichona Muhammad Cholil, Demangan Barat, Bangkalan, Jumat (31/1) malam.

 

Dalam kesempatan itu, turut hadir antara lain, KH Abdul Ghofur Maemoen Zubair (Gus Ghofur) dan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha). Keduanya menjadi pemateri pengajian kitab Taqrifat ala Mandzumati Nuzhatit Thullab dan kitab Isti’dadul Maut yang merupakan karya Mbah Cholil Bangkalan.

 

“Kedua kitab tersebut diterbitkan oleh Lembaga Turats. Dalam kesempatan ini, penting kami menyampaikan terkait Lembaga Turats yang berisi generasi Mbah Cholil,” ungkap RKH Nasikh yang disimak oleh ribuan peserta Ngaji Turats bersama Gus Baha dan Gus Ghofur.

 

Diungkapkan, Lajnah Turats memiliki semangat untuk bagaimana bisa mengumpulkan sekian banyak sejarah perjalanan hidup Mbah Cholil, terutama karya-karya tulis yang telah ditorehkannya.

 

RKH Nasikh menambahkan bahwa Mbah Cholil tidak hanya telah melahirkan karya-karya besarnya di bidang apapun. Naskah-naskah tersebut bertebaran di mana-mana. Tidak hanya ada di Kabupaten Bangkalan, namun juga bertebaran di seluruh negeri ini.

 

“Bahkan karena kita tahu betapa santri-santri Mbah Cholil telah menyebar sedemikian rupa di belahan penjuru dunia. Karena itu, semangat Lajnah Turats ini adalah bagaimana bisa mengumpulkan tiap karya dari Mbah Cholil agar bisa dibaca. Lebih dari itu, muaranya dapat diamalkan oleh seluruh masyarakat,” urainya.

 

RKH Nasikh menyampaikan teriam kasih kepada Gus Baha berkenan mengaji kitab Mbah Cholil yang baru dicetak. Diakuinya kehadiran tokoh muda tersebut memberi semangat kepada Lajnah Tsurats untuk terus mencari jejak karya peninggalan Mbah Cholil.

 

“Yakni penyemangat Lajnah Turats untuk terus dan terus berusaha mengoleksi setiap karya Mbah Cholil. Gus Baha dan Gus Ghofur sendirilah yang meminta ke kami untuk mengadakan Ngaji Turats ini. Kita sangat diapresiasi oleh kedua ulama muda ini. Oleh karenanya, kepada seluruh masyarakat yang mungkin punya koleksi naskah Mbah Cholil, diharapkan berkenan menghubungi Lembaga Turats,” tegasnya.

 

Pewarta: Hairul Anam

Editor: Aryudi AR