Daerah

Pemahaman Kesetaraan Gender Hendaknya Dimiliki Kader PMII

Sen, 6 Januari 2020 | 01:00 WIB

Pemahaman Kesetaraan Gender Hendaknya Dimiliki Kader PMII

Peserta SIG PMII Komisariat KH Abdul Chalim usai mengikuti materi. (Foto: NU Online/Rofi)

Mojokerto, NU Online
Sekolah Islam Gender atau SIG merupakan kaderisasi formal Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri atau Kopri pertama. Diharapkan dengan kegiatan ini perempuan mampu memahami perannya dalam kesataraan gender. 
 
Dan semangat itulah yang dimiliki Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat KH Abdul Chalim yang menggelar SIG dengan tema ‘Akselerasi Perjuangan Perempuan untuk Mewujudkan kesetaraan Gender dalam Perspektif Islam’. Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Cempokolimo, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur yang berlangsung Sabtu hingga Ahad (4-5/1).
 
Dalam sambutannya, Windy selaku Ketua Pengurus Cabang Kopri Mojokerto menyampaikan pentingnya kaderisasi formal.
 
“Bagi para anggota Kopri diharapkan agar melanjutkan kaderisasi formal ke tingkat selanjutnya yakni dengan SKK atau Sekolah Kader Kopri,” katanya, Ahad (5/1).
 
Namun demikian, dirinya juga berharap agar para kader tidak semata menempa diri dalam kegiatan kaderisasi formal, namun juga sejumlah kegiatan dalam rangka memperkuat wawasan terkait sejumlah isu yang berkembang.
 
"Jangan hanya pengkaderan formal saja yang dilakukan, namun kegiatan non formal seperti diskusi-diskusi panel juga sangat penting untuk diadakan lebih intensif dengan pembahasan mengenai isu-isu kontemporer hari ini,"  ungkapnya.
 
Meskipun kegiatan digelar Kopri, namun ada juga peserta laki-laki, Aidi yang berkenan mengikuti acara hingga selesai.
 
“Bahwa SIG tidak hanya dikhususkan untuk perempuan, namun laki-laki juga harus tahu arti kesetaraan gender dan memahami peran perempuan ataupun laki-laki biar nantinya tidak ada diskomunikasi,” katanya.
 
Dikemukakan bahwa kebanyakan dari kader laki-laki enggan mengikuti SIG karena mungkin ada rasa malu atau gengsi.
 
“Saya awalnya juga seperti itu, tapi setelah mengikuti SIG ternyata penting juga untuk kita mengetahui arti kesetaraan gender, dengan harapan SIG tidak hanya diikuti anggota Kopri agar kita bisa saling menghargai dan memahami arti kesetaraan,” ungkapnya.
 
Kegiatan ini dihadiri peserta utusan dari Mojokerto maupun dari lain daerah. Mereka terihat antusias dalam memahami peran perempuan bahwa sangat diajurkan kemajuan perempuan khususnya kader Kopri ketika masih berproses di PMII maupun di lingkungan sosial.
 
Acara turut dihadiri Mabinkom atau Majelis Pembina Komisariat,  Ketua Umum dan Kopri Mojokerto, serta tamu undangan dari komisariat maupun rayon se-Mojokerto.
 
 
Kontributor: Rofi
Editor: Ibnu Nawawi