Daerah

Pengurus NU Garut Diminta Jaga Jamaahnya dari Pengaruh NII

Jum, 22 Oktober 2021 | 19:00 WIB

Pengurus NU Garut Diminta Jaga Jamaahnya dari Pengaruh NII

Ketua PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid. (Foto: M. Salim)

Garut, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut menggelar kegiatan peringatan Hari Santri 2021 secara daring karena situasi masih pandemi. Salah satu agenda dalam kegiatan yang diikuti oleh Keluarga Besar Nahdlatul Ulama setempat itu adalah peluncuran NU Garut Award untuk mencari MWCNU terbaik.

 

Ketua PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid mengamanatkan kepada para pengurus NU yang ada di Kabupaten Garut agar bisa menjaga jamaahnya di wilayah masing-masing dari pengaruh pemikiran dan gerakan Negara Islam Indonesia (NII), hal ini mengingat beberapa waktu yang lalu ada puluhan warga Garut yang dilaporkan sudah dibaiat.

 

“Pengurus NU Garut diminta untuk menjaga jamaahnya dari NII yang kemarin sempat viral karena 59 warga Garut di baiat oleh NII,” ujarnya.

 

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa semua pengurus NU dan nahdliyin agar bisa menjadi golongan yang terbaik, yaitu golongan yang selalu memberikan manfaat kepada semua orang yang ada di muka bumi.

 

“Kita harus menjadi golongan atau kelompok terbaik, yaitu kelompok yang mampu memberikan manfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri, namun juga bagi orang lain dan lingkungannya.” Ujar sesepuh Pondok Pesantren Salaman Fauzan Tiga Sukaresmi-Garut itu.

 

Menurut Atjeng Wahid, salah satu cara memberi manfaat kepada semua orang diantaranya adalah dengan tidak memusuhi manusia lain sebagaimana telah dilakukan oleh para ulama terdahulu.

 

“Buktinya para wali songo menyebarkan islam dengan cara rahmatan lil’alamin, budaya asli Indonesia tidak dihilangkan sama sekali, malah diperkuat dengan nilai-nilai keislaman sehingga islam bisa diterima oleh semua orang namun budayanya tidak serta merta hilang,” jelasnya.

 

Ditambahkannya, Nabi Muhammad saw dilahirkan di tengah-tengah kaum jahiliyah yang dipenuhi dengan kesesatan. Namun kondisi tersebut tidak serta merta dijadikan alasan oleh Rasulullah untuk memusuhi mereka semua. Kalaupun ada yang memusuhi, nabi menghadapi merekanya dengan akhlak yang baik.

 

Atjeng Wahid juga menegaskan bahwa yang akan menjadi musuh warga NU adalah mereka yang memusuhi Allah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), itupun harus dilawan dengan pembinaan secara konsisten dan terstruktur.


Ditegaskan Atjeng Wahid, itulah pentingnya bagi nahdliyin untuk menjadi golongan yang terbaik, agar islam rahmatan lil’alamin tidak hanya menjadi jargon, namun sudah menjadi nafas, gerak dan langkah dalam kehidupan sehari-hari.

 

Webinar tersebut dihadiri oleh para pengurus PCNU, lembaga dan badan otonom serta 42 MWCNU se-Kabupaten Garut.

 

Kontributor: M. Salim
Editor: Aiz Luthfi