Pentingnya Mewariskan Budaya Luhur Indonesia kepada Generasi Milenial
NU Online · Selasa, 9 April 2019 | 05:45 WIB
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Lampung Hidir Ibrahim mengungkapkan, generasi milenial hari ini dinyatakan 70% sudah tergusur mental budaya Barat.
Generasi saat ini menjadikan gadget sebagai keperluan pokok (basic need) dalam hidup mereka. Tidak mempertimbangkan apakah itu berbahaya bagi dirinya atau tidak.
“Miris sekali generasi-generasi milenial hari ini buta akan keadaan. Cara untuk mem-back up itu semua adalah dengan belajar dan mengerti bahwasanya banyak sekali pengaplikasian budaya yang dikolaborasi dengan teknik modern," katanya pada Talkshow Kebudayaan dan Festival Budaya Nusatara, Ahad (7/4) siang di Kota Metro.
Hidir mengingatkan bahwa budaya Indonesia itu sejatinya adalah budaya yang unik, sangat menarik, kolaboratif dan banyak manfaat positif. Budaya Indonesia mampu menjadi alat pemersatu bangsa, sebagai identitas bangsa dan menguatkan sikap nasionalisme masyarakat khususnya generasi milenial.
Hal ini juga diamini Budayawan Kota Metro Solihin Ucok yang mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak budaya-budaya lokal yang belum banyak tersentuh oleh generasi milenial.
Indonesia memiliki karakter kebudayaan yang kuat sekaligus mampu memberikan nilai lebih di mata dunia, dari berbagai macam ragam suku dan daerahnya.
Hal ini harus diwariskan kepada generasi milenial sehingga mereka akan mengerti betapa luasnya dan betapa besarnya pengaruh yang dihasilkan oleh kebudayaan itu sendiri.
“Cinta tanah air yang sangat kuat, terlebih jika kebudayaan itu bisa menimbulkan keunikan dan menarik mata para generasi muda patut di lestarikan. Kebudayaan tidak harus kuno, tradisional, tidak harus primitif," ungkapnya.
Talkshow ini digelar dalam rangka upaya generasi milenial untuk berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Nusantara.
Dalam Talkshow ini juga dilaksanakan pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Metro masa khidmat 2018 – 2019. (Akhmad Syarief Kurniawan/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua