Daerah

Pentingnya Soliditas untuk Perkuat NU dan Indonesia

Sel, 7 Juli 2020 | 05:00 WIB

Pentingnya Soliditas untuk Perkuat NU dan Indonesia

Kegiatan Lailatul Ijtima PCNU Lampung Selatan. (Foto: NU Online/Edi)

Kalianda, NU Online
Sebagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran strategis dalam ikut menentukan keberlanjutan kehidupan berbangsa dan bertanah air. Kebesaran ini tentu harus didukung dengan kokoh dan terjalinnya konsolidasi organisasi di internal NU.


Soliditas organisasi menjadi sebuah keniscayaan karena tantangan zaman saat ini kian beragam. Banyak pihak yang ingin menghancurkan Indonesia dengan berbagai macam cara. Di antaranya adalah dengan berusaha mengganti ideologi negara dan menyingkirkan NU sebagai organisasi yang paling gigih mempertahankan kesatuan dan keutuhan bangsa.


Hal ini diungkapkan Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri saat hadir dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lampung Selatan di Komplek Kantor NU setempat, Senin (6/7) malam.


“NU harus memperkuat konsolidasi organisasi di setiap tingkatan agar komunikasi terjalin dengan baik sehingga NU akan menjadi kompak dan kuat,” kata Kiai Sholeh yang juga pernah menjadi Ketua Tanfidziyah PWNU Lampung ini.


Menurutnya ada dua konsolidasi penting yang harus dilakukan NU yakni konsolidasi akidah dan konsolidasi organisasi atau keumatan. Konsolidasi akidah dilakukan untuk memperkuat paham Ahlussunah wal Jamaah warga NU di tengah derasnya perkembangan teknologi informasi. Sementara konsolidasi keumatan lebih difokuskan pada program kerja dan penguatan organisasi.


Kiai Sholeh menegaskan, jika NU menjadi organisasi yang kuat, maka negara Indonesia pun akan kuat. Begitu juga sebaliknya, jika NU tidak solid dan kompak, maka negara pun bisa masuk dalam kondisi yang pincang. “Jika NU bubar, maka negara pun bubar. Sebaliknya, NU kuat maka Indonesia pun akan kuat,” tegasnya.


Namun Kiai Sholeh optimis jika NU akan tetap mampu bertahan di tengah berbagai perubahan zaman. Optimisme ini didasarkan atas fakta sejarah bahwa NU didirikan oleh orang-orang terpilih yang merupakan para ulama dan wali. Sejarah juga membuktikan bahwa NU memiliki kemampuan untuk menyikapi berbagai tekanan dan serangan dari berbagai pihak.


“Semakin NU difitnah, semakin NU digencet, NU akan semakin kuat. Yakinlah NU sampai kiamat Insyaallah tidak akan bubar,” tegasnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin