Daerah

Pesan Cucu Mbah Hamid Pasuruan Agar Istikamah Berkhidmah di NU

Sen, 29 Juli 2019 | 12:45 WIB

Pesan Cucu Mbah Hamid Pasuruan Agar Istikamah Berkhidmah di NU

Lailatul ijtima yang digelar MWCNU Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Pasuruan, NU Online
Jika sudah memiliki kebulatan hati berkhidmah di Nahdlatul Ulama (NU), setidaknya ada dua prinsip yang harus dipegang oleh nahdliyin atau warga NU. Yaitu jangan minta balasan dan jangan mengeluh.
 
Hal itu disampaikan ulama muda NU Pasuruan, H Nailur Rochman pada kegiatan lailatul ijtima rutin bulanan yang diselenggarakan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan dipusatkan di Masjid Al-Ikhlas, Blandongan, Ahad (28/7).
 
Menurut cucu Mbah Kiai Hamid Pasuruan ini, ketika kedua prinsip tersebut diamalkan, insyaallah tidak akan timbul beban di kemudian hari. Juga tidak kalah penting adalah niat tulus saat masuk menjadi pengurus NU.
 
“Saya pribadi mengawali masuk di lembaga ini dengan niat; kulo mboten mados nopo-nopo, kulo niat ndandani awak nderek ulama (saya tidak ingin mendapat apapun, saya niat memperbaiki diri, mengikuti ulama),” ungkap ulama muda yang akrab disapa Gus Amak tersebut.
 
Dalam kesempatan tersebut ia juga memaparkan tentang perjuangan ulama-ulama NU dalam menegakkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja.
 
“Saat ini banyak orang yang mempertanyakan kenapa harus ikut NU? Coba lihat kembali bagaimana perjuangan ulama NU melalui Komite Hijaz, lihat kembali Walisongo menjadikan nusantara berpenduduk Islam terbesar di dunia. Kita bisa seperti sekarang ini karena perjuangan ulama terdahulu,” paparnya.
 
Gus Amak mengajak hadirin bersyukur atas warisan para wali tersebut. “Marilah kita mensyukuri Indonesia sebagai warisan Walisongo. Betapa indah ajaran-ajarannya yang secara terus menerus melekat pada ulama Ahlussunnah wal Jama’ah,” ungkapnya.
 
Menurutnya, budaya nusantara seperti mengenal tumpengan, manaqiban, neloni, mitoni, parikan dan lain sebagainya tetap dipertahankan dengan memasukkan unsur islami.
 
Selain itu, di akhir tausiyahnya, Gus Amak berharap seluruh warga NU tetap istikamah dalam mengikuti perjuangan para ulama NU. "Karena dengan itu, saya berharap bisa menjadi rantai yang dapat menjaga masyarakat dari segala macam kegaduhan," tegasnya.
 
Untuk sekadar diketahui, kegiatan lailatul ijtima yang berlangsung di Masjid Al-Ikhlas tersebut juga disertai kegiatan santunan yatim dan marbot masjid di lingkungan Ranting NU Blandongan.
 
Acara juga dihadiri ratusan jamaah dari warga sekitar, Ranting NU se-Kecamatan Bugul Kidul, jajaran MWCNU Bugul Kidul dan pengurus LAZISNU Kota Pasuruan.
 
Tokoh yang terlihat hadir di antaranya Gus Mundzir Thuhri selaku Wakil Rais PCNU Kota Pasuruan, KH Nailur Rochman yang juga Wakil Ketua PCNU Kota Pasuruan, Polsek Bugul Kidul, KH Asyari Mahfudz dan tokoh masyarakat setempat. (Moh Kholidun/Ibnu Nawawi)