Daerah

Rais NU Semarang Sebut Kiai dan Santri Terpapar Covid-19 Bukan Aib 

Kam, 7 Januari 2021 | 03:00 WIB

Rais NU Semarang Sebut Kiai dan Santri Terpapar Covid-19 Bukan Aib 

Rais PCNU Kota Semarang Jateng KH Hanief Ismail (Foto: NU Online Jateng)

Semarang, NU Online

Kiai dan santri yang sedang tertimpa musibah terpapar Covid-19 perlu dibangkitkan semangat dan harapannya untuk sembuh dalam menghadapi ancaman wabah yang mendunia ini. Selain itu perlu diyakinkan bahwa terpapar covid bukanlah aib.

 

Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang Jawa Tengah KH Hanief Ismail mengatakan, terpapar wabah Covid-19 bukanlah aib, jadi perasaan gelisah dan tertekan harus dibuang jauh-jauh agar imun yang melekat pada tubuh tidak melemah, tetapi semakin kuat.

 

"Para kiai dan santri yang terpapar wabah ini perlu dibangkitkan semangat dan harapannya untuk bisa sembuh," kata Kiai Hanief dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jateng di lantai 4 Gedung Berlian Semarang, Senin (4/1).

 

FGD yang mengusung tema 'Kebijakan Pemprov Jateng Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Covid 19 Serta Kesiapan Pondok Pesantren Dalam Menghadapi Era Adaptasi Baru Ditengah Pandemi Covid 19'.

 

Disampaikan, ketenangan diri dan penguatan imunitas menjadi kunci utama untuk melawan atau menghindari ancaman Covid-19. Karena itu imun dan percaya diri harus terus menerus ditumbuhkan.

 

"Di sinilah, para pemangku kebijakan dan tokoh masyarakat perlu menyadarkan kepada masyarakat bahwa seseorang yang sedang terpapar Covid-19 agar tidak dikucilkan meskipun yang bersangkutan sedang menjalani isolasi diri," terangnya.

 

Kepada NU Online, Rabu (6/1) Kiai Hanief mengatakan, meski tidak ingin ada kiai dan santri terpapar Covid-19, namun pesantren perlu menyiapkan fasilitas isolasi sehingga jika suatu saat tiba-tiba ada yang terpapar sudah siap segala sesuatunya. 

 

"PCNU Kota Semarang sudah mendorong 136 pesantren yang ada di ibukota Jateng ini untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terburuk itu. Namun karena berbagai keterbatasan yang ada di pesantren kami berharap pemerintah memberikan dukungan dan bantuan, terutama fasilitas isolasinya," tuturnya.

 

Ketua Bidang Pendidikan Keagamaan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jateng Nur Badi mengatakan, optimis terhadap kemampuan pesantren dalam menjaga diri dari ancaman Covid-19. 

 

"Namun demikian kesiapan pesantren dalam mencegah perluasan Covid-19 perlu didukung semua pihak, termasuk dari masyarakat dan pemerintah," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz