Daerah

Siswa SMKNU Tulungagung Belajar Ukur Arah Kiblat

Sel, 27 Oktober 2020 | 14:00 WIB

Siswa SMKNU Tulungagung Belajar Ukur Arah Kiblat

Pelatihan ukur arah kiblat di Tulungagung, Selasa (27/10). (Foto: Anam)

Tulungagung, NU Onlie
Pengurus Lembaga Falakiyah PCNU Tulungagung bekerjasama dengan IAIN Tulungagung dan Lembaga Pendidikan Ma'arif Cabang Tulungagung menggelar pelatihan pengukuran arah kiblat, Selasa (27/10). Pelatihan bertempat di Aula PCNU Tulungagung. 

 

Ketua Lembaga falakiyah PCNU Tulungagung Ahmad Musonif menjelaskan pengetahuan tentang arah kiblat yang benar sangat penting bagi umat Islam. Ketika umat Islam malaksanakan ibadah shalat, terdapat sebuah kewajiban untuk menghadap kiblat yaitu Kakbah di Masjidil Haram. Untuk itu pelatihan pengukuran arah kiblat ini penting di laksanakan. 

 

"Pelatihan ini merupakan salah satu proses kaderisasi ulama hisab, di mana ilmu Falak pada saat ini menjadi ilmu langka yang jarang diminati umat Islam. Maka sebagai siswa dilembaga milik Nahdlatul Ulama di harapkan mampu mengaplikasikan ilmu tersebut," jelasnya.

 

Hal senada disampaikan Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif Cabang Tulungagung H Khozin. Menurutnya penguasaan Ilmu Astronomi bagi kehidupan manusia sangat penting bagi para Nahdlatul Ulama.

 

"Saat ini sudah sangat jarang atau langka para santri yang belajar ini karena butuh ketekunan dan kejelian. Kami memulai langkah agar para siswa yang sekarang belajar memiliki ilmu ini. Harapanya timbul ilmuwan-ilmuwan di bidang Ilmu Falak. Kita berharap kerja sama ini juga dikembangkan ke sekolah-sekolah Ma'arif NU yang lain," pungkasnya. 

 

Kegiatan ini diikuti oleh 50 siswa-siswi SMKNU Tulungagung dari semua jurusan. Selain teori pelatihan ini juga langsung mempraktikkan bagaimana cara mengukur arah kiblat dengan metode penghitungan segitiga bola. 

 

Saiful Arif salah satu siswa SMKNU Tulungagung mengaku baru pertama kali belajar ilmu Falak. Ia tertarik dengan pelatihan ini, meski diakui butuh ketelitian dalam proses penghitungan rumus-rumus yang disampaikan pemateri.

 

"Awalnya bingun. Namun, ketika sudah praktik baru paham. Saya yakin ketika rutin dalam mempraktikkan cara mengukur arah kiblat dengan rumus rumus yang ada dan tidak bosan belajar mencari tambahan teori, tidak kata sulit dalam menentukan arah kiblat," ujarnya.

 

Kontributor: Khoirul Anam
Editor: Kendi Setiawan