Daerah

Terapkan Protokol Covid, Al-Rosyid Jadi Pesantren Tangguh di Bojonegoro 

Sab, 20 Juni 2020 | 02:30 WIB

Terapkan Protokol Covid, Al-Rosyid Jadi Pesantren Tangguh di Bojonegoro 

Bupati dan Forkopimda Bojonegoro bersama pimpinan Pesantren Al-Rosyid. (Foto: NO Online/M Yazid)

Bojonegoro, NU Online 
Saat pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar seperti halnya pondok pesantren diharapkan tetap berjalan. Hal tersebut demi memastikan bahwa proses penempaan kader bangsa terus berjalan aman dan nyaman, tentunya dengan protokol kesehatan.

 

Hal itu juga yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Rosyid Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Bahkan pesantren ini telah ditetapkan sekaligus diresmikan menjadi Pesantren Tanguh Semeru karena menerapkan protokol Covid.

 

Peresmian pondok pesantren tangguh dilakukan langsung Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bojonegoro. Saat itu Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah, Kapolres Bojonegoro, AKBP Budi Hendrawan, Kepala Bakorwil, Kodim 0813 Bojonegoro, Kajari dan sejumlah tokoh turut menyaksikan.

 

KH Alamul Huda menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Al-Rosyid,  siap menjadi pesantren tangguh. Hal tersebut dengan terus menjaga beragam protokol yang memang diharuskan. “Kami bertekad menjaga kebersihan, menjaga jarak, memakai masker dan menerapkan protokol Covid," kata KH Alamul Huda, Sabtu (20/6).

 

Pengasuh yang lebih akrab disapa Gus Huda ini menuturkan bahwa meskipun virus Corona tetap ada, namun proses pembelajaran tetap berjalan. Termasuk Pesantren Al-Rosyid bertekad menerapkan protokol Covid dan juga social distancing sebagai upaya menjaga kesehatan bersama.

 

"Santri-santi utamanya di Bojonegoro akan menjadi santri yang sehat badannya dan batinnya, serta ditopang ada lumbung pangan mandiri produktif," tutur kiai yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bojonegoro tersebut.

 

Dijelaskannya bahwa pesantren tangguh mendapat apresiasi dari Bupati Bojonegoro. Dijelaskan Anna Mu'awanah bahwa di kawasan ini setidaknya ada 239 pesantren, Al-Rosyid menjadi model terhadap proses belajar mengajar, mengaji tetap berjalan dengan mengedepankan protokol covid. 

 

"Bagi santri yang mau balik ke pesantren dilakukan rapid tes, termasuk pesantrennya di luar kota juga membawa surat keterangan telah dilakukan rapid," terang Ana.

 

Sehingga dengan adanya pesantren tangguh, bisa meminimalisir persebaran virus dan memutus mata rantai Covid-19 khususnya di pesantren. Pada prinsipnya dalam menyelenggarakan proses belajar kembali saat pemberlakuan normal baru di masa pandemi Covid-19 tetap memperhatikan protokol kesehatan bagi semua santri.

 

Sedangkan Kapolres Bojonrgoro, AKBP Budi Hendrawan menambahkan, jajaran Forkopimda ikut menguatkan program pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan mendukung pembentukan pondok pesantren tangguh.

 

Dijelaskannya bahwa hal tersebut merupakan bagian dari konsep pengembangan Kampung Tangguh Semeru yang sudah dilaksanakan sebelumnya di Bojonegoro. Apalagi keberadaan Bojonegoro untuk saat ini sebagai role model Kampung Tangguh Semeru berbasis aplikasi BoSe atau Bojonegoro Sehat.

 

"Dengan diresmikannya pondok pesantren tangguh ini sebagai role model pesantren lainnya untuk memutus mata rantai persebaran virus," jelas Kapolres asli Kota Ledre, sebutan lain Kabupaten Bojonegoro.

 

Selain itu Kapolres Budi meminta para santri disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Karena, para santri juga akan keluar dari pondok untuk berinteraksi dengan masyarakat di area publik.

 

"Kami ingin membangun disiplin di lingkungan pesantren. Kalau sudah disiplin di lingkungan, mereka akan terbiasa disiplin saat berada di area publik dan menjadi contoh masyarakat lainnya," pungkasnya.

 

Kontributor: M Yazid
Editor: Ibnu Nawawi