Daerah

Terpilih Ketua Pergunu Jember, Saiful Bertekad Perkuat Lembaga

Sen, 5 April 2021 | 03:30 WIB

Terpilih Ketua Pergunu Jember, Saiful Bertekad Perkuat Lembaga

Ketua PC Pergunu Kabupaten Jember, Saiful Asyari (tiga dari kiri) usai Kenfercablub Pergunu di aula PCXNU Jember. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)

Jember, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Jember Jawa Timur mempunyai nahkoda baru. Dia adalah Saiful Asyari. Saiful, sapaan akrabnya, terpilih sebagai ketua dalam Konferensi Cabang Luar Biasa (Konfercablub) Pergunu yang digelar di aula kantor PCNU Jember, Ahad (4/3). Konfercablub digelar menyusul vakumnya posisi ketua setelah ditinggal (wafat) oleh  KH Hamid Chidir beberapa waktu lalu.


Dalam Konfercablub tersebut, Saiful mengantongi 23 suara, disusul Musthofa Thoha dengan raihan 2 suara, dan Abdul Latif Anwar 1 suara.


Dalam sambutannya, Saiful menekankan pentingnya memperkuat lembaga, termasuk melengkapi kepengurusan Pergunu di tingkat kecamatan. Sebab, selama ini hanya 21 kecamatan yang sudah terbentuk kepengurusan Pergunu-nya.


“Berarti tinggal 5 kecamatan yang masih perlu kita bentuk kepengurusannya,” ucap Saiful.


Memperkuat lembaga, menurut pria asal Banyuwangi itu, begitu penting. Sebab, di samping merupakan amanah organisasi, pengurus kecamatan juga sebagai ujung tombak di lapangan karena merekalah yang langsung berhubungan dengan masyarakat.


“Merekalah yang menjadi telinga Pergunu untuk menyerap aspirasi sekaligus mendengarkan keluhan masyarakat terkait banyak hal, terutama terkait keguruan. Selain itu, mereka juga bisa membantu program-program NU, misalnya sosialisasi Kartanu, dan sebagainya,” terang Saiful.


Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Jember sekaligus Dewan Pakar PC Pergunu Jember, Hobri Ali Wafa berharap agar Pergunu di bawah kepemimpinan Saiful bisa menjalin sinergi dengan Lembaga Pendidikan Ma’arif. Sebab jika sinergi kedua lembaga itu terjalin dengan baik, maka akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa.


“Ma’arif yang punya lembaga dan guru. Pergunu bisa bergerak di bidang peningkatan mutu guru,” jelasnya.


Selain itu, di tataran praktis, para guru di bawah naungan Pergunu juga diharapkan dapat membawa misi NU, baik dengan menyampaikan Aswaja secara tersendiri maupun terintegrasi ke dalam mata pelajaran yang diajarkan.

 

“Ini sekaligus untuk mengantisipasi maraknya penyusupan radikalisme,” ungkapnya.


Koordinator Pascasarjana FKIP Universitas Jember itu menekankan pentingnya para guru untuk memberi teladan dalam moderasi beragama dan mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran yang diampu.


“Soal moderasi beragama saya kira perlu terus dikumandangkan untuk menjaga toleransi, dan mengembangkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin,” pungkasnya.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin