Daerah

Titik Pijak Gerakan Mahasiswa adalah Ilmu Pengetahuan

Ahad, 12 Maret 2023 | 18:00 WIB

Titik Pijak Gerakan Mahasiswa adalah Ilmu Pengetahuan

Wasekjen PB PMII Abdurrahman Wahid saat menyampaikan sambutan pada Resepsi Pelantikan Pengurus Cabang (PC) PMII Sumenep, Sabtu malam (11/3/2023) di Islamic Center Sumenep, Jawa Timur. (Foto: istimewa)

Sumenep, NU Online

 

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Abdurrahman Wahid menegaskan, visi yang digaungkan "PMII Keren, Maju, dan Mendunia" akan tercapai jika titik pijaknya adalah ilmu pengetahuan.

 

Untuk mencapai visi tersebut, kata dia, pergerakan memegang teguh trilogi PMII, yaitu ilmu, amal dan takwa. Kemudian dimanifestasikan dalam bentu dzikir, fikir, dan amal saleh.

 

"Kami selalu ingatkan berulang-ulang kepada seluruh warga pergerakan. Karena titik pijak gerakan mahasiswa akan eksis bila disertai dengan ilmu pengetahuan," ungkapnya pada kegiatan Resepsi Pelantikan Pengurus Cabang (PC) PMII Sumenep, Sabtu malam (11/3/2023) di Islamic Center Sumenep, Jawa Timur.

 

Oleh sebab itu, lanjutnya, jika tagline itu tidak didasari dengan paradigmatik yang cukup kuat, dan kekuatan pikiran yang cukup kuat, maka tidak akan pernah sampai pada cita-cita yang diusung oleh pusat.

 

"Saya senang melihat resepsi pelantikan ini. Yang membuat kami tercengang di ruangan ini adalah terjadi dialog imajiner antara Ketua Cabang dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab), sedangkan Bupati meresponnya dengan dingin dan senyuman," ujarnya.

 

Tak hanya itu, pidato yang menggelegar dari ketua cabang tadi, membuat dirinya menyakini bahwa semangat itu tidak akan menjadi semangat di awal saja, yang perjalanannya seakan-akan tidak terjadi apa-apa atau kekosongan.

 

Dalam sudut pandangnya, apa yang disampaikan oleh ketua cabang dan biro kebijakan publik yang baru saja dilantik, harus menjadi motor penggerak untuk memberi masukan, pengingat atau alarm.

 

"Menjadi warga pergerakan ada dua syaratnya, yakni muda dan mahasiswa. Dua syarat ini adalah kekuatan besar, karena lingkup gerakan PMII ada di pendidikan tinggi. Makanya tadi kami tegaskan bahwa ilmu pengetahuan menjadi alat ukur seorang kader. Ingat, jika kalian ingin mengkritik seseorang, harus berlandaskan ilmu pengetahuan," pintanya.

 

Abdurrahman mengimbau, benang merah dari resepsi pelantikan malam ini adalah kader bisa menguji pemikiran dan gagasan apa yang disampaikan oleh ketua cabang tadi dengan refleksi yang pekerti. Sementara biro kajian yang dilantik, ke depannya wajib menguji dan menganalisa beberapa problem yang ada.

 

Sebagaimana yang didawuhkan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, posisi PMII bukan bagian dari negara dan pemerintah. Berangkat dari dawuh beliau, PMII sebagai civil society wajib memberikan masukan dan akselerasi pada pemerintah, walaupun mereka bagian dari seniornya.

 

"Mohon kurangi head to head dengan aparatur keamanan negara. Mari kita tunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan memberi perubahan yang baik pada siapapun," tandasnya.

 

Kontributor: Firdausi

Editor: Syakir NF