Internasional

2019, Bintang "Membaca" Milik Sudan

Kam, 21 November 2019 | 14:30 WIB

2019, Bintang "Membaca" Milik Sudan

Foto: alowais.com

Senyum merekah dengan wajah yang berbinar-binar, tangannya melambai-lambai menyapa penonton yang terus bertepuk tangan, bendera merah-putih-hitam dengan warna segi tiga di sebelah kiri menyelimuti tubuhnya. “Hadeel Anwar" nama itu seperti menghentak seisi ruangan, 3 ribu penonton itu bersorak sorai, seperti menghantar Hadeel Anwar ke panggung kehormatan.

 

Panggung yang mentahbiskannya menjadi Bintang Tahaddi Qira'ah al-Arabi (Arab Reading Challenge) 2019. Ia sangat beruntung mendapatkan mahkota itu, mahkota bukan hasil perjudian, tapi hasil bara yang membakar dirinya untuk belajar. Hadeel tidak hanya mendapatkan kehormatan atas prestasinya, tapi ia membawa 500 ribu Dinar sebagai hadiah dari kompetisi itu. Hadiah itu diberikan langsung oleh Wakil Perdana Menteri UEA, Syekh Muhammad bin Rosyid Ali Maktum.

 

Negaranya yang beberapa bulan lalu bergejolak, dengan revolusi besar-besaran, universitas dan sekolah-sekolah ditutup, seperti negara bara,  teriakan-teriakan demonstran yang menggelegar. Namun kini, Hadeel Anwar mampu membangkitkan kembali kepercayaan negaranya. Seorang remaja putri penuh semangat mampu bersaing dengan negara-negara Arab lainnya, bahkan ia menjadi juaranya.

 

Koran Al Bayan menceritakan bahwa hasrat Hadeel Anwar dalam membaca sangat tinggi selama kualifikasi. Dia tidak hanya membaca 50 buku untuk menerima tantangan. Buku bacaan yang dilahap Hadeel telah mencapai 500 sejak awal tahun ini, hingga hari ini.

 

Hadeel meraih mahkota Bathal Tahaddi Qirah 2019 (Bintang Arab Reading) setelah ia mampu menjawab beberapa pertanyaan dari juri. Ia memang istimewa kata koran WAM. Ia menunjukkan kemampuan luar biasa untuk mengekspresikan ide-idenya dengan lancar dan cerdas, serta menggunakan bahasa Arab yang baik (fushah).

 

Ia sebenarnya tidak mudah menjadi juara. Pesaingnya yang juga luar biasa mampu ia kalahkan dengan menaklukkan berbagai tantangan dan ujian selama 7 Minggu. 

 

Sedangkan juara dari Luar Arab, diraih seorang anak keturunan Arab, Mahmud Bilal dari negara Swiss, dengan hadiah 1000 Dirham.

 

Lomba membaca seperti ini sangat menarik sekali. Bagaimana dengan Indonesia atau Nusantara dengan bahasa Melayunya?. Tahun kemarin saya juga mengulas pemenang Arab Reading Challenge di beberapa media. Seorang bocah Maroko yang menghatamkan ribuan buku, Maryam Amjoun, berumur 9 tahun sudah memiliki wawasan luar biasa dengan menjadikan buku sebagai bantal tidurnya dan menjadikan kalimat sebagai buah dari kebun-kebun penuh hikmah yang mampu dipetiknya.

 

"Membaca membuka jendela dunia" kata yang sangat masyhur. Bagaimana jendela dunia mampu dibuka, kalau masyarakatnya jarang membaca, bahkan satu buku pun tak pernah hatam dalam beberapa tahun.

 

Kontributor: Halimi Zuhdy

Editor: Muhammad Faizin