Internasional

Bersama Malaysia dan Thailand, Indonesia Gagas Penguatan Ekonomi Halal

Jum, 27 November 2020 | 19:45 WIB

Bersama Malaysia dan Thailand, Indonesia Gagas Penguatan Ekonomi Halal

Ilustrasi ekonomi halal Indonesia. (NU Online)

Jakarta, NU Online

Industri halal menjadi salah satu komitmen pemerintah Indonesia untuk menguatkan perekonomian halal secara global. baru-baru ini, Indonesia mendorong forum kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) untuk bisa memperkuat implementasi ekonomi halal tersebut.


Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta Indonesia bisa menjadi tuan rumah bagi industri halal sekaligus menjadi pemain di pasar global. Tujuannya agar dapat semakin meningkatkan ketahanan ekonomi umat.


Dia bilang, untuk mencapai tujuan itu, ada dua kunci utama yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang porsinya mencapai 64,2 juta di Indonesia. PR pertama adalah perluasan sertifikasi halal bagi UMKM, dan kedua memanfaatkan pasar domestik dengan mendorong digitalisasi.

 


"Bagi pelaku usaha syariah skala mikro dan kecil upaya penguatan dilakukan untuk mendorong pelaku usaha mikro dan kecil agar menjadi bagian dari rantai nilai industri halal global atau global halal value chain untuk memacu pertumbuhan usaha dan peningkatan ketahanan ekonomi umat," kata KH Ma'ruf Amin terlansir dalam laman Facebooknya.


Sementara itu, Kementerian Perdagangan RI menerangkan, kerja sama IMT-GT berhasil mencetak ribuan Usaha Kecil Menengah (UKM) halal berorientasi ekspor. Capaian ini melampaui target yang telah ditetapkan pada tahun 2021.


Dalam Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT ke-26 secara virtual, Indonesia mengusulkan untuk menjadikan IMT-GT sebagai kekuatan ekonomi halal di kawasan dan global.


Hingga akhir Oktober 2020, IMT-GT berhasil mencetak sebanyak 4.054 UKM halal berorientasi ekspor dan telah melampaui target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 3.000 UKM pada 2021. "Target tersebut ditingkatkan menjadi 7.000 UKM pada akhir 2021,” terang Kementerian Perdagangan dikutip Anadolu Agency.

 


Jumlah tenaga ahli halal juga telah mencapai 59.418 tenaga ahli yang melampaui target sebesar 30.000 tenaga ahli. Pertemuan virtual tersebut menunjukkan upaya ketiga negara dalam mengatasi dan beradaptasi dengan pandemi saat ini melalui kemajuan teknologi demi mewujudkan cita-cita dan tujuan kerja sama.


Meskipun tengah menghadapi pandemi, Indonesia dan negara anggota IMT-GT lainnya tetap berkomitmen untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan dalam Cetak Biru IMT-GT 2017-2021 untuk mendukung pencapaian Visi 2036 sebagai kawasan yang terintegrasi, inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.

 

Sebelumnya diterangkan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bahwa standarisasi halal asal Malaysia lebih tenar dan diakui oleh dunia. Padahal Malaysia masih kalah dari jumlah penduduk beragama Muslim dari Indonesia.


Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan ekonomi syariah. Namun Indonesia masih ketinggalan dari beberapa negara lain.

 

Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Muchlishon