Internasional HAJI 2022

Ingat! PPN di Arab Saudi 15 Persen

Rab, 15 Juni 2022 | 12:15 WIB

Ingat! PPN di Arab Saudi 15 Persen

Ingat! PPN di Arab Saudi 15 Persen. (Foto: NU Online/Ahmad Mukafi Niam)

Makkah, NU Online 
Jamaah haji Indonesia yang belanja berbagai kebutuhan sehari-hari di Arab mesti memahami adanya pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 15 persen yang ditambahkan di luar harga yang tertera di setiap label harga barang atau layanan jasa. Dengan tarif pajak tersebut, setiap belanja 1 juta rupiah, maka jamaah haji mesti bersiap mengeluarkan uang tambahan untuk pajak sebesar 150 ribu, atau jika harga 1 juta sudah termasuk pajak, maka harga sebenarnya sebelum pajak hanya 869,565 rupiah.
 

Setiap jamaah haji mendapatkan uang saku dari pemerintah sebesar 1.500 riyal yang jika dirupiahkan senilai sekitar 6 juta, dengan asumsi kasar kurs riyal dengan rupiah 1 = 4.000. Dengan demikian, maka pajak yang mesti dikeluarkan uang tambahan sebesar 900 ribu rupiah. Jadi jamaah haji harus menambahkan uang dari kantongnya sendiri di luar uang saku. Jika jamaah haji tersebut hanya berbekal uang saku dari pemerintah, maka yang benar-benar dapat dibelanjakan hanya 5.217.391,3 rupiah karena pajaknya sebesar 782.608,7 rupiah.

 
Sebelumnya tarif PPN hanya 5 persen. Pemerintah Arab Saudi menaikkan tarif PPN pada 1 Juli 2020 sebagai dampak dari Covid-19 yang menyebabkan pendapatan negara mengalami penurunan. Arab Saudi merupakan negara yang pendapatan negaranya didominasi oleh ekspor minyak. Saat terjadi pandemi Covid-19 harga minyak dunia anjlok akibat permintaan yang turun dikarenakan terjadinya lockdown di berbagai tempat.
 

Harga barang relatif mahal
 

Selain pajak yang lebih tinggi, jamaah haji Indonesia juga perlu memahami bahwa harga beberapa item barang di Arab Saudi lebih mahal dibandingkan dengan di Indonesia. Di supermarket Bin Dawood di kawasan Aziziyah kota Makkah per Senin (13/06/2022), harga shampo merek Head and Shoulder isi 600ml dipatok 34,25 riyal atau sekitar 137 ribu rupiah. Pengecekan produk yang sama di sebuah toko online mumzworld.com harganya bahkan lebih mahal, yaitu 37,83 riyal. Di Indonesia, produk Head and Shoulder dikemas dalam ukuran 850ml di lokapasar Tokopedia.com harganya bervariasi antara 60-70 ribuan.   

 
Masih di supermarket yang sama, produk minuman bersoda merek Coca Cola yang populer di seluruh dunia ukuran 290 ml botol plastik dan ukuran 355 ml kaleng sama-sama dijual 3 riyal atau sekitar 12 ribu rupiah. Di Indonesia, dengan uang yang sama, sudah bisa mendapatkan kemasan 1,5 ml. Sementara itu, air minum dalam kemasan merek Aquafina isi 1,5lt dijual 2 riyal atau sekitar 8 ribuan sedangkan air kemasan gelas 200 ml dalam kardus yang berisi 24 gelas dibandrol 28,50 riyal atau 114.000 rupiah.

 
Beras merupakan kebutuhan pokok bagi banyak orang, sekalipun tingkat konsumsi setiap negara berbeda-beda. Di supermarket tersebut dijual beberapa jenis beras dengan harga beragam. Beras merek Shalan untuk 10 kg dijual 76,95 riyal (Rp307.800), merek Mazza Basmati per 10 kg 78,95 riyal (315.000), sedangkan merek Alfares R-Flon Sella per 10 kilo dijual 58,95 riyal (235.800). Di Indonesia, harga besar 10 kilo antara 100-120 ribu rupiah tergantung merek.
 

Untuk produk buah-buahan, harga di Arab Saudi bahkan bisa lebih murah dibandingkan di Indonesia. Jeruk Sunkist dihargai 3.95 riyal atau sekitar 15.800 rupiah, namun pembelian per konsumen dibatasi hanya 3 kilo. Di Indonesia, harga jeruk Sunkist bisa di atas 20 ribu rupiah per kilogram. Pisang Cavendish dijual dengan harga 4.95 riyal atau sekitar 19.800. Harga tersebut tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Sejumlah produk roti juga dijual sekitar 1-1,5 riyal atau 4-6 ribuan sehingga lebih mudah di Arab Saudi dibandingkan dengan harga roti di Indonesia.
 

Sekalipun sebagian harga barang lebih mahal di Arab Saudi, namun kemampuan daya beli penduduk masing-masing negara berbeda. Berdasarkan data yang dikutip dari cia.gov, real GDP per kapita Indonesia tahun 2020 sekitar 11.400 Dolar Amerika sedangkan Arab Saudi mencapai 44.300 Dolar Amerika. Artinya, sekalipun jika dihitung berdasarkan nominal uang yang dibayar lebih mahal, namun di kantong terasa lebih murah karena mereka punya uang yang banyak.
 

Pewarta: Achmad Mukafi Niam
Editor: Syamsul Arifin