Hong Kong, NU Online
Ketua Periodik Pimpinan Pusat Muslimat Nahadlatul Ulama Nyai Hj Nurhayati Said Aqil Siroj resmi mengukuhkan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU Hong Kong, Ahad (6/5). Menurut Nyai Nurhayati selain di Hong Kong, kepengurusan Muslimat juga ada di Malaysia, Inggris, Sudan, Arab Saudi.
Nyai Nurhayati menyampaikan sejumlah hal terkait komitmen seluruh anggota Muslimat NU untuk mendakwahkan Islam rahmatan lil ‘alamin dan berjuang melakukan pemberdayaan lewat beberapa perangkat organisasi yang ada.
Nyai Said tidak memungkiri, Muslimat NU sebagai organisasi perempuan terbesar di dunia memikul tanggung jawab yang tidak mudah. Perkembangan teknologi yang berkembang pesat bisa dijadikan Muslimat untuk melakukan berbagai hal positif dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Sementara itu, Ketua PCI Muslimat NU Hong Kong Fatimah berkomitmen setelah dilantik bahwa upaya menyinergikan lembaga dan banom NU di Hong Kong menjadi salah satu prioritas. Hal ini dilakukan agar NU di Hong Kong semakin kuat untuk mendakwahkan Islam sejuk, ramah, dan damai.
“Kami juga berkomitmen mewujudkan perempuan-perempuan Indonesia, khususnya buruh migran perempuan asal Indonesia yang bekerja di Hong Kong, Macau agar sadar akan hak dan kewajibannya,” ujar Fatimah saat dikonfirmasi NU Online, Senin (7/5).
Fatimah mendorong bahwa para buruh migran perempuan merupakan tulang punggung keluarganya di tanah air. Hong Kong hanyalah tempat perantauan yang pada akhirnya kembali ke tanah air juga. Sehingga penyadaran ini mempunyai peran penting.
“Untuk program jangka panjang, kami lagi berusaha merealisasikan pembangunan Islamic Center, shelter, dan masjid,” ungkapnya.
Selain Nyai Said Aqil, hadir dalam acara pengukuhan tersebut Ketua Dewan Penasihat PP Muslimat NU Hj Machfudhoh Aly Ubaid, Ketua I PP Muslimat NU Hj Sri Mulyati, Sekretaris Umum Hj Ulfa Masfufah, Bendahara Umum Hj Andi Nurhiyari, dan pengurus lainnya.
Pelantikan PCI Muslimat Hong Kong ini juga dibarengi pengukuhan PCI Muslimat Macau, dan PCI Muslimat Jepang. Dalam kesempatan ini juga diselenggarakan pemotongan tumpeng untuk memperingati Harlah ke-72 Muslimat NU.
Selepas acara pelantikan, Nyai Nurhayati memimpin rapat kerja perdana untuk para pengurus yang baru saja dilantik. Masing-masing pengurus memaparkan sejumlah program dan agenda kerja untuk menghidupkan syiar NU di luar negeri, terutama perlindungan bagi buruh migran perempuan. (Fathoni)