Internasional

Ramadhan di Kanada, Puasa 16 Jam, Tarawih hingga Larut Malam

Sel, 19 Maret 2024 | 13:00 WIB

Ramadhan di Kanada, Puasa 16 Jam, Tarawih hingga Larut Malam

Ilustrasi Kanada. (Foto: iStock)

Toronto, NU Online

Ramadhan memberikan keberkahan bagi umat muslim sehingga menjaga semangat agar tetap produktif penting dilakukan. Seperti yang terlihat di Kanada, negara terbesar yang terletak di paling ujung utara Benua Amerika Utara.


Menurut Lailatul Fitriyah, seorang profesor muda di Kanada, sebagai negara dengan penduduk muslim yang minoritas, momen menyambut Ramadhan di Kanada dilakukan di setiap rumah.


“Perayaan Ramadhan di Kanada tidak jauh berbeda dengan di Amerika, mereka merayakan Ramadhan bersama dengan keluarganya. Rumah-rumah masyarakat muslim biasanya dihias dengan balon, poster warna-warni dan juga hiasan lampu-lampu untuk menyambut Ramadhan,” jelas Lailatul Fitriyah kepada NU Online, Senin (18/3/2024) di Toronto.


Dia menjelaskan, Kanada masih kental dengan islamofobia. Hal ini menjadikan lahirnya perspektif yang berbeda bagi masyarakat di negara pecahan es tersebut.


“Perspektif masyarakat non-musllim terhadap perayaan Ramadhan beragam, ada yang merespons baik dan berkumpul bersama komunitas muslim. Ada juga yang sebaliknya, karena islamofobia masih dirasakan baik di Kanada maupun Amerika,” tutur Lailatul.


Selama bulan Ramadhan, umat muslim tetap melaksanakan aktivitas sebagaimana biasanya karena di negara ini tidak ada hari libur secara khusus untuk menyambut bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri.


“Masyarakat Kanada dan Amerika tetap bekerja secara penuh dan tidak ada liburan, baik untuk merayakan Ramadhan maupun saat idul fitri. Seperti saya masih mengajar penuh seharian, walaupun saya juga berpuasa, dan dalam jangka waktu yang lebih lama daripada di Indonesia,” ucap Visiting Professor University of Toronto, Canada itu.


“Tidak ada kebijakan khusus yang membolehkan Masyarakat muslim untuk menyambut Ramadhan. bahkan merayakan idul fitri, jika jatuh di hari aktif kerja. Umat muslim akan mengajukan cuti sehari secara individual jika mau merayakan idul fitri bersama keluarga,” jelasnya.


Umat Muslim di Kanada menjalankan puasa dengan durasi waktu 16 jam sehari, dan kegiatan tarawihnya dilaksanakan di masjid yang memiliki jarak tempuh yang jauh.


“Tidak ada kumandang azan, sehingga umat muslim di sini menggunakan aplikasi waktu sahur dan berbuka, yakni kisaran waktu imsak pukul 06.09 AM dan berbuka pukul 07.48 PM. Pergi tarawih itu bukan hal yang mudah dan sangat sulit, karena jaraknya jauh dan dilakukan di jam yang larut, mulai pukul 9 malam dan selesai jam 11 malam. Ini tantangan besar bagi masyarakat muslim sendiri,” jelasnya.


Selain itu, selama Ramadhan, sebagian besar komunitas muslim meramaikan masjid dengan kegiatan kajian Islami menjelang buka puasa dan tidak jarang mengadakan buka bersama.


“Harapan kami agar pembangunan masjid diperbanyak dan lebih dekat dengan pemukiman warga muslim. Berikutnya pengakuan resmi dari pemerintah, paling tidak hari raya idul fitri diakui sebagai hari besar nasional sehingga umat muslim bisa menyambut Ramadhan dan merayakan idul fitri bersama keluarga,” pungkas Lailatul Fitriyah.