Nasional

Alim Ulama Bahas Mudarat Kebijakan FDS di Kebumen

NU Online  ·  Ahad, 3 September 2017 | 10:01 WIB

Kebumen, NU Online 
Alim ulama seeks Keresidenan Kedu bertemu pada sebuah halaqah yang membahas situasi keumatan dewasa ini, diantaranya madarat full day school (FDS). Halaqah yang digelar di kediaman di KH Raden Rahmat itu diikuti ulama dari Magelang, Banyumas dan Kebumen, Sabtu (2/9). 

Halaqah dihadiri Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Wakil Rais ‘Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Rais Syuriah PBNU KH Subhan, Katib Syuriah PBNU KH Miftah Faqih, Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma'arif NU H. Arifin Junaidi, serta kiai-kiai lain, di antaranya Pengasuh Pondok Pesantren Al-Huda, Jetis, Kutosari, Kebumen, KH Yazid Mahfudz.   

Pada kesempatan itu, Ketua PCNU Kebumen KH Masykur Rozaq mengatakan, FDS akan mengganggu madrasah yang dikelola jamaah NU. 

“Di Kebumen ada 300 TPQ yang dikelola asatidz NU di mushala-mushala kini terancam tutup, karena SD membuka TPQ sendiri,” katanya.  

Ironisnya, TPQ yang dibuka SD ini, dikelola oleh mereka yang tak mengerti ajaran Islam, karena bukan lulusan pesantren. Bahkan banyak yang dikelola oleh kelompok salafi.

Sementara Ketua PWNU Jateng KH Ahmad Ubaidillah Sodaqoh menegaskan, kebijakan FDS membuat majelis dan madrasah yang dikelola menjadi berkurang jumlah muridnya.  

“Anak-anak kampung tak lagi mendapat ajaran keislaman yang layak,” katanya. (Abdul Malik Mughni/Abdullah Alawi)