Nasional

Cetak Santri Sadar Lingkungan, PBNU Luncurkan Program Pesantren Hijau

Sab, 3 September 2022 | 12:30 WIB

Cetak Santri Sadar Lingkungan, PBNU Luncurkan Program Pesantren Hijau

Peluncuran Program Pesantren Hijau di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Sabtu (3/9/2022).  (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi meluncurkan Program Pesantren Hijau yang bertujuan sebagaimana tema Mencetak Santri Sadar Lingkungan. Program ini diluncurkan di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Sabtu (3/9/2022). 


Program Pesantren Hijau diinisiasi atas kerja sama antara Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PBNU dan Bank Mega Syariah, bersama Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU serta Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU. 


"Dengan memohon ridha Allah dan senantiasa berserah diri, marilah kita bersama-sama membuka Kick Off dan Workshop Pondok Pesantren Hijau untuk mewujudkan dan menciptakan santri yang sadar lingkungan. Dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim kami nyatakan dibuka dan dilaksanakan," ucap Ketua PBNU H Choirul Saleh Rasyid. 


Ia mengatakan bahwa para santri di pondok pesantren mampu mentransformasikan nilai-nilai dan budaya menjaga lingkungan ke dalam kehidupan sehari-hari, melalui pengetahuan yang diterima di pesantren dari para kiai. Karena itu, santri memiliki tanggung jawab untuk menjaga alam dari kerusakan. 


"Santri punya amanah untuk menjaga alam agar tetap maslahah," ujar Choirul.


Sementara itu, Ketua LAZISNU PBNU Habib Ali Hasan Al-Bahar mengatakan bahwa umat Islam saat ini seharusnya sudah selesai bicara tentang hak asasi manusia (HAM). Akan tetapi, sekarang yang harus dihadapi para ulama adalah mengajak umat Islam untuk bicara soal hak lingkungan. 


"Fiqhul bi’ah (fiqih lingkungan) dibicarakan. Lingkungan itu bagian dari hidup kita sebagai manusia. Semua yang ada di alam raya ini adalah saudara dengan kita. Menjaga alam adalah amanat kita sebagai Muslim dan lingkungan harus mendapat manfaat dari apa yang kita lakukan," ungkap Habib Ali. 


Penanggungjawab Program Pesantren Hijau, Moesafa mengatakan bahwa baru ada tujuh pesantren dari lima provinsi yang dilibatkan pada awal peluncuran program ini. Menurutnya, pesantren menjadi titik strategis dari program ini. 


"Karena di pesantren berkumpul banyak masyarakat. Di pesantrennya sendiri, ada banyak manusia, santri begitu banyak. Tentu (program) ini akan berkait secara langsung dengan pesantren dan lingkungannya," jelas Moesafa.


Berikut tujuh pesantren yang dilibatkan dalam program ini di awal peluncurannya: 

  1. Pondok Pesantren Mathlaul Anwar Linahdlatil Ulama (MALNU) Kompleks Syeikh Asrjad Menes, Pandeglang, Banten
  2. Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Jawa Timur
  3. Pondok Pesantren Al Kinaniyah Jakarta
  4. Pesantren Mahasina Bekasi, Jawa Barat
  5. Pesantren Al-Mubarok Mranggen, Demak, Jawa Tengah
  6. Pesantren Al-Hamidiyah, Depok Jawa Barat
  7. Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap, Jakarta.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan