Nasional

Dikenal Istimewa, Ini 10 Nama Lain Malam Nisfu Sya’ban

Ahad, 18 Februari 2024 | 17:00 WIB

Dikenal Istimewa, Ini 10 Nama Lain Malam Nisfu Sya’ban

Ilustrasi malam Nisfu Sya'ban. (Foto: dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Umat Islam memiliki waktu-waktu istimewa, salah satunya ada di bulan Sya’ban, yakni malam Nisfu Sya’ban. Di bulan Sya’ban 1445, malam Nisfu Sya’ban jatuh pada Sabtu (24/2/2024) malam Ahad. 


Ustadz Sunnatullah dalam tulisannya di NU Online yang berjudul 10 Nama Malam Nisfu Sya'ban menyatakan bahwa malam Nisfu Sya’ban memiliki beberapa nama lain. Menurutnya, kemuliaan yang dimiliki oleh malam Nisfu Sya’ban adalah karena Allah telah banyak memberikan anugerah di malam tersebut.


“Oleh karenanya, pada malam ini dikenal sebagai salah satu malam yang memiliki banyak nama, dan masing-masing dari nama-nama itu memiliki keagungan dan kemuliaan tersendiri yang bisa diraih oleh umat Islam,” jelas Ustadz Sunnatullah.


Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam, Durjan, Kokop, Bangkalan, Jawa Timur ini kemudian mengutip pendapat dari Al-Hafiz Al-Muhaddits Syekh Salim As-Sanhuri yang menyatakan bahwa malam pertengahan bulan Sya’ban memiliki sepuluh nama agung yang disematkan pada malam itu. Berikut ini adalah 10 nama lain dari malam Nisfu Sya’ban:


1. Malam yang diberkahi (mubarakah)

Disebut malam yang diberkahi karena ada alasan. Pertama, pada malam Nisfu Sya’ban Allah memerintahkan para malaikat untuk turun pada langit dunia dan menebar kebaikan kepada manusia. Pada malam itu, jarak antara manusia dengan para malaikat sangat dekat. Kedekatan itu menjadi keberkahan tersendiri yang hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad.


Kedua, pada malam Nisfu Sya’ban air Zamzam akan bertambah dengan tambahan yang sangat nyata dan bisa disaksikan dengan mata kepala manusia.


2. Malam pembagian takdir (qismah wa at-takdir)

Pada malam Nisfu Sya’ban, para malaikat turun untuk membagi keberkahan dan kebaikan serta untuk menentukan takdir kepada semua manusia, mulai dari rezeki, jodoh, mulia, hina, pangkat, hingga pernikahan.


Dalam riwayat yang lain juga disebutkan bahwa pada malam pertengahan bulan Sya’ban Allah menetapkan beberapa keputusan yang Dia kehendaki, kemudian menyerahkan kepada para pemiliknya pada malam Lailatul Qadar.


3. Malam penghapusan dosa (at-takfir)

Penamaan malam penghapusan ini memiliki alasan karena pada malam tersebut Allah mengampuni semua dosa-dosa hamba-Nya yang Muslim selama satu tahun, terhitung sejak malam tersebut hingga malam Nisfu Sya’ban di tahun selanjutnya.


4. Malam diterimanya doa (al-Ijabah)

Penamaan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam diterimanya doa ini berdasar dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi: “(Terdapat) lima malam, di mana doa tidak ditolak di dalamnya, yaitu: malam Jumat, malam pertama dari bulan Rajab, malam pertengahan bulan Sya’ban, dan dua malam hari raya.”


5. Malam kehidupan (al-hayat)

Disebut malam kehidupan karena orang yang beribadah kepada Allah pada malam tersebut tidak akan dimatikan hatinya oleh Allah ketika hati semua manusia mati. Artinya, ketika semua makhluk senang akan dunia dan lupa akhirat, maka Allah tidak akan membiarkan orang yang beribadah pada malam tersebut turut terlena dengan dunia.


Selain itu, terdapat sebuah riwayat dari Ishaq bin Rahwaih dengan sanadnya dari Wahab bin Munabbih yang menyebutkan bahwa pada malam tersebut tidak ada orang yang meninggal.


“Jika malam pertengahan bulan Sya’ban telah datang, maka tidak akan ada seorang pun yang mati, mulai dari ujung timur hingga ujung barat, karena sibuknya malaikat pencabut nyawa dengan menerima catatan-catatan (makhluk) dari Tuhan semesta alam.”


6. Hari raya malaikat 

Seperti manusia yang memiliki dua hari raya yang selalu dirayakan dalam setiap tahunnya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha, para malaikat juga memiliki dua hari raya yang selalu mereka rayakan dalam setiap tahunnya, yaitu malam Nisfu Sya'ban dan malam Lailatul Qadar.


7. Malam syafaat

Menurut Al-Hafiz Syekh Salim as-Sanhuri, pada malam Nisfu Sya’ban menjadi malam sempurnanya syafaat.


8. Malam kemerdekaan (al-‘itqu)

Disebut malam kemerdekaan karena pada malam ini separuh umat Nabi Muhammad diangkat dari neraka. Ini sebagaimana yang keterangan yang ada dalam hadits riwayat Sayyidatina Aisyah:


“Sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (nisfu Sya’ban), maka datang kepadanya malaikat Jibril. Ia berkata: Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu.”


9. Malam pembebasan (al-bara`ah)

Hal ini disebabkan pada malam itu Allah mencatat kebebasan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dari neraka; baik yang taat atau ahli maksiat. Tidak hanya kepada orang beriman yang taat, Allah juga memberikan pembebasan kepada orang mukmin yang masih sering melakukan maksiat.


10. Malam hadiah (al-jaizah)

Malam hadiah disematkan menjadi nama lain bagi malam Nisfu Sya’ban karena malam mulia ini hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad, tidak bagi umat nabi-nabi sebelumnya. Karena itu, malam ini adalah hadiah langsung dari Allah secara khusus kepada umat Nabi Muhammad.