Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Ramadhan 1443 H tinggal menghitung hari. Karena kurang dari dua pekan lagi bulan Sya’ban berakhir dan umat Islam akan menemui bulan yang amat mulia, bulan yang disebut Nabi sebagai bulan umatnya, Ramadhan.
Untuk menemui bulan itu, umat Islam perlu mempersiapkan diri. Setidaknya, ada enam hal yang perlu dilakukan dalam rangka menyambut kehadiran bulan Ramadhan ini.
Pertama, umat Islam perlu menyambut Ramadhan dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Karenanya, Muslim sedari bulan Rajab mulai sudah dianjurkan untuk berdoa memohon agar ditemukan dengan bulan Ramadhan.
Kedua, Ramadhan harus disambut dengan pengetahuan yang mendalam mengenai seluk-beluk bulan tersebut dan puasa yang menjadi ibadah wajib sepanjang kehadirannya. Sebab, puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim.
Sebagaimana diketahui, sebagai suatu ibadah, puasa mempunyai ketentuan dan aturan yang harus dipenuhi agar dapat dianggap sah secara hukum fikih.
Pengetahuan mengenai rukun dan hal-hal yang membatalkan puasa di dalam menjalankannya wajib dipelajari oleh setiap Muslim. Pun juga berbagai macam kesunahan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan itu.
Adanya pengetahuan tersebut dapat meningkatkan motivasi bagi umat Islam untuk dapat menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya, disertai dengan beragam kesunahan yang tidak ditinggalkannya begitu saja. Hal ini bisa dilakukan dengan banyak membaca, belajar, mengaji, dan bertanya kepada orang-orang yang alim di bidangnya.
Ketiga, Ramadhan perlu disambut dengan doa. Sebab, Ramadhan merupakan bulan yang penuh karunia dan kenikmatan beribadah, selain juga merupakan bulan yang penuh dengan tantangan untuk menahan nafsu, berbuat jahat, hingga untuk menggapai kemuliaan malam Lailatul Qadar.
Doa dapat meningkatkan optimisme sekaligus memberikan pengakuan kehambaan, bahwa tidak ada peristiwa tanpa kehendak-Nya.
Keempat, Ramadhan perlu disambut dengan tekad dan perencanaan yang matang. Hal ini tidak berkaitan dengan rencana terhadap menu buka puasa dan hal lain yang tidak substansial.
Namun, sebagai pengetahuan awal, orang-orang soleh terdahulu selalu merencanakan pengisian bulan Ramadhan dengan cermat dan optimis, seperti menentukan target berapa kali mengkhatamkan Al-Qur’an, berapa kali shalat malam, berapa banyak sedekah dan memberi makan orang berpuasa, berapa kali kita menghadiri pengajian dan membaca buku agama.
Kelima, umat Islam juga perlu mempersiapkan jiwa dan tubuhnya dalam menyongsong bulan Ramadhan. Rasulullah dan para sahabat memperbanyak puasa dan bersedekah pada bulan Sya'ban sebagai latihan sekaligus tanda kegembiraan menyambut datangnya Ramadhan.
Keenam, materi dan finansial menjadi bagian terakhir yang harus disiapkan umat Islam dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Hal ini tidak ditujukan untuk mempersiapkan menu sahur dan buka, sebagaimana bagian keempat di atas.
Namun, penyiapan materi ini digunakan untuk dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan sebaik mungkin, seperti dengan memberi sedekah.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Pertemuan KH Hasyim Muzadi dengan Komandan Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah
2
Cara Mengingatkan Anak yang Berisik ketika Khutbah Jumat
3
Kirim 20 Santri ke Amerika Serikat, Dirjen Pendis Dorong Pesantren Kejar Kemajuan
4
Imam Masjid Nabawi Madinah Puji Perkembangan Ilmu Keislaman di Pesantren NU
5
Ini Makna dan Filosofi Logo Hari Santri 2024
6
Hari Santri 2024, Ketua PBNU Ingatkan untuk Terus Berjuang Isi Kemerdekaan
Terkini
Lihat Semua