Nasional

Gencatan Senjata Sementara di Gaza Buka Jalan bagi Bantuan Kemanusiaan

Kam, 23 November 2023 | 07:30 WIB

Gencatan Senjata Sementara di Gaza Buka Jalan bagi Bantuan Kemanusiaan

Pengiriman bantuan kemanusiaan LAZISNU di Palestina. (Foto: istimewa).

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla menilai gencatan senjata yang disepakati pihak Israel dan Palestina selama 4 hari di Gaza sebagai langkah kritis untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang melanda wilayah tersebut.


“Gencatan senjata ini penting pertama karena untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan itu yang paling penting karena bantuan kemanusiaan selama perang ini berlangsung tidak bisa masuk ke daerah Gaza,” ungkapnya kepada NU Online, Rabu (22/11/2023).


Gus Ulil, sapaan akrabnya, ini menekankan urgensi gencatan senjata, yakni untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza. Selama perang berlangsung, sulit bagi bantuan kemanusiaan untuk mencapai warga Gaza yang terdampak. Dengan adanya gencatan senjata ini, pintu bagi bantuan kemanusiaan menjadi terbuka, memberikan sedikit bantuan dan kelegaan bagi masyarakat sipil.


Namun, Gus Ulil mengingatkan bahwa kehidupan warga Palestina di Gaza masih jauh dari mudah. Meskipun gencatan senjata memberikan jeda, tantangan yang dihadapi oleh penduduk setempat tetap besar. Walaupun demikian, keberhasilan membuka akses bagi bantuan kemanusiaan di tengah kondisi konflik ini dianggap sebagai langkah positif.


“Ini masih sulit, tetapi minimal bantuan kemanusiaan bisa masuk ke sana dan ada sedikit jeda waktu untuk bernapas istilahnya bagi masyarakat sipil,” tuturnya.


Gus Ulil juga menyoroti bahwa meskipun gencatan senjata memberikan sedikit kelonggaran, perdamaian jangka panjang masih sulit dicapai. Pemerintahan yang ultra-konservatif di Israel, di bawah kepemimpinan Netanyahu, menjadi kendala utama. Kebijakan keras terhadap Palestina masih berlanjut.


“Netanyahu (Perdana Menteri Israel) sekarang ini kebijakannya makin keras terhadap palestina dan mereka ini tampaknya diuntungkan oleh perang sekarang ini.


Ia menilai bahwa faktor-faktor domestik di Israel, termasuk tekanan dari masyarakat dan politisi internal, turut berperan dalam tercapainya gencatan senjata ini.


“Gencatan senjata yang sekarang ini dicapai antara lain juga, karena tuntutan dari dalam Israel sendiri, dari publik Israel terhadap pemerintah Netanyahu sekarang besar sekali, karena Netanyahu dianggap gagal membebaskan 200 warga Israel yang ditawan oleh Hamas,” paparnya.


Sementara itu, tuntutan global, terutama dari Amerika Serikat (AS), memberikan tekanan tambahan terhadap pihak-pihak yang terlibat untuk mengakhiri konflik ini.


“Tuntutan global terutama di publik Amerika sekarang ini ada gerakan dari berbagai lawmakers atau anggota DPR dan DPRD di berbagai negara bagian dari city atau kota di berbagai Amerika yang sebagian sudah menyuarakan tuntutan untuk gencatan senjata,” jelasnya.


Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU juga mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan bagi warga Palestina. Untuk memudahkan masyarakat, LAZISNU membuat laman penggalangan Donasi Palestina 2023 melalui tautan berikut.