Nasional

Gus Baha Kisahkan tentang Pangkat dan Jabatan Tak Lebih Nilainya dari Segelas Air

Sab, 10 Juni 2023 | 08:00 WIB

Gus Baha Kisahkan tentang Pangkat dan Jabatan Tak Lebih Nilainya dari Segelas Air

Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (Foto: Dok. Al-Munawwir Krapyak)

Jakarta, NU Online 
Dalam sebuah video yang diunggah di facebook NU Online, Jumat (10/6/2023), Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Bahaudin Nursalim (Gus Baha) mengingatkan semua orang untuk tidak bangga dengan pangkat, jabatan, dan harta yang dimiliki di dunia. Dalam kondisi tertentu, semua itu bisa tak lebih nilainya dari segelas air.


Gus Baha mengungkapkan sebuah kisah saat dua orang sahabat yang sudah lama tidak bertemu, akhirnya berkesempatan bertemu dengan status yang berbeda. Satu sudah menjadi seorang raja yang kaya raya, sementara satunya menjadi orang yang biasa saja namun masuk kategori wali.


Dalam pertemuan tersebut, sang wali tidak merasa kaget dan tidak memperlakukan temannya dengan spesial. “Kenapa kamu menyepelekan saya? Padahal saya adalah seorang raja,” tanya sang raja kepada sahabatnya.


“Kalau kamu di padang pasir ndak bisa minum, dan harus minum satu gelas, dengan ongkos kamu harus mengasihkan semua kerajaanmu demi minuman itu. Pilih mana? Minuman atau tetap menjadi raja?,” tanya balik sang wali kepada raja.


Raja pun kaget dan menjawab bahwa ia akan memilih minum. Raja tersebut mengatakan bahwa ia tetap bisa hidup walaupun tidak jadi raja. Sebaliknya ia akan mati jika tidak minum walaupun ia menjadi raja.


“Bagaimana Anda bangga dengan satu kerajaan yang sama (nilainya) dengan segelas air?,” tanya wali.


Dari kisah ini Gus Baha mengingatkan bahwa pangkat dan jabatan bukanlah sesuatu yang harus dibangga-banggakan. Karena menurut Gus Baha, hakikat kemuliaan dan kehormatan adalah dekat dengan Allah swt.


Terkait dengan pangkat dan jabatan ini, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Musthofa Bisri (Gus Mus) mengingatkan untuk tidak meminta jabatan. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits saat Abdurrahman bin Samurah mendapat pesan dari Rasulullah saw agar jangan meminta jabatan. 


Menurut Gus Mus, jika seseorang diberi jabatan karena permintaan yang bersangkutan, maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadanya. Namun jika seseorang diangkat tanpa permintaan, maka ia akan diberi pertolongan.


Jadi menurut Gus Mus, posisi jabatan apapun tidak boleh meminta. Sebab jika seseorang meminta jabatan, maka jabatan itu akan ditanggungnya sendiri karena ia yang membutuhkannya. 


“Kalau kamu yang meminta berarti kamu sudah siap,” tegasnya dalam artikel NU Online berjudul 'Gus Mus Ingatkan Nasihat Nabi: Jangan Meminta Jabatan'.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin