Nasional FORUM R20

Gus Ulil: R20 Forum Ambisius-Revolusioner yang Terinspirasi Gus Dur

Kam, 3 November 2022 | 12:15 WIB

Gus Ulil: R20 Forum Ambisius-Revolusioner yang Terinspirasi Gus Dur

Ketua Lakpesdam PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) saat berbicara pada plenary session di R20 yang digelar di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (3/11/2022). (Foto: LTN PBNU/Suwitno)

Nusa Dua, NU Online
Pada hari kedua, dialog Forum Religion Twenty (R20) menghadirkan sejumlah pembicara tokoh internasional. Salah satunya adalah tokoh Muslim Indonesia yang juga Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil).


Mengawali materinya, pria yang akrab disapa Gus Ulil ini menceritakan tentang gagasan dialog lintas agama yang telah diwacanakan oleh Presiden ke-4 RI yang juga mantan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sejak 1970-an. Pada 1970-an itu Gus Dur pernah diundang memberikan kuliah di sebuah Seminari di Malang, Jawa Timur.


“Gus Dur waktu itu masih muda dan beliau menerima undangan tersebut. Jadi, beliau mengunjungi Seminari Kristen di situ dan memberikan kuliah soal Islam,” kata Gus Ulil di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (3/11/2022).


Sontak, kunjungan Gus Dur tersebut menimbulkan kontroversi. Para ulama tradisional sangat keberatan dengan kedatangan Gus Dur mengisi kuliah di Seminari Kristen. Sebab, memang ketika itu belum dikenal dialog antaragama.


Namun, Gus Dur terus menyuarakan dialog antaragama sehingga dia kemudian disebut sebagai salah satu ikon dan simbol interfaith. Setelah terpilih sebagai Ketua Umum PBNU dan kemudian Presiden Indonesia, Gus Dur lalu menginisiasi berbagai dialog lintas agama.


“Gus Dur salah satu pemikir intelektual dan ulama bertanggung jawab untuk mengandakan serangkain dialog lintas agama,” papar pria kelahiran Pati, Jawa Tengah ini.


Oleh karena itu, lanjut Gus Ulil, Forum Religion Twenty (R20) yang diinisiasi oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat ini merupakan sebuah revolusi yang terjadi sejak 1970-an sampai 2022 hari ini.


“Hari ini, NU menginiasiasi forum yang sangat ambisius ini untuk menyatukan semua pemuka agama dari tradisi agama yang berbeda untuk sama-sama duduk di tanah dewata ini,” kata Gus Ulil.


“Bisa Anda bayangkan perjalanan dari tahun 70-an hingga 2022. Perjalanan dari Gus Dur karena dulu ia dikritik karena Seminari, sampai hari ini, organisasi dan ulama yang sama, dan hari ini kita bisa saksikan forum ini (R20). Saya ingin katakan ini adalah sebuah revolusi yang terjadi sejak 1970an sampai 2022,” tandasnya.


Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022. Ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20 yang berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori