Nasional

Habib Luthfi: Pertahanan Nasional Bukan Hanya Militer Saja

Ahad, 9 Agustus 2020 | 00:30 WIB

Habib Luthfi: Pertahanan Nasional Bukan Hanya Militer Saja

Habib Muhammad Luthfi bin Yahya sedang memberi sambutan. (Foto: NU Online/Abdul Muiz)

Pekalongan, NU Online
Rais Aam Idarah Aliyah Jam'iyah Ahlit Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan mengatakan, bahwa pertahanan nasional bukan hanya militer atau Polri saja. Akan tetapi, termasuk ekonomi, pertanian, dan lain-lain.


"Dalam hal ketahanan ekonomi, kehadiran Usaha, Kecil, dan Menengah (UKM) sangat membantu membangkitkan ekonomi Indonesia," ujarnya di hadapan ratusan pelaku UKM di Pekalongan yang hadir dalam acara 'Diskusi Motivasi Kewirausahaan Santri' yang dihelat Kementerian Koperasi dan UKM di Hotel Dafam Pekalongan, Jumat (7/8).


Dikatakan, kehadiran UKM diharapkan bangsa Indonesia tidak selalu tergantung dengan produk impor, sementara di dalam negeri mengalami kelesuan usaha. "Caranya warga Indonesia harus mencintai produksi dalam negeri, sehingga uang itu bisa berputar tanpa harus menunggu pasar dari luar," tegasnya.


Habib Luthfi lantas mencontohkan, bagaimana batik-batik karya orang Pekalongan bisa dipakai oleh orang Pekalongan sendiri harus ada caranya. "Apakah harus menunggu dari luar daerah atau luar pulau," sergahnya.


Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini mengajak untuk bangga atas kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Berbagai persoalan yang melanda bangsa Indonesia saat ini termasuk pandemi Covid-19 harus menjadi cambuk untuk lebih giat bekerja.


"Memang semuanya butuh proses. Maka kehadiran para tokoh pemerintahan, tokoh masyarakat, dan tokoh ulama harus bisa menerjemahkan dan menggiatkan UKM-UKM yang ada bisa memajukan negeri tercinta Indonesia," pungkasnya.

 

Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki di acara diskusi Kewirausahaan Santri di Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Foto: Abdul Muiz)


Belanja program
Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki menyampaikan, pandemi Covid-19 membawa dampak serius bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Presiden telah berpesan agar Kemenkop UKM membelanjakan program yang sudah ada untuk dibelanjakan ke UMKM. 


"Ekonomi Indonesia 99% itu UMKM. Untuk memulihkan ekonomi nasional harus memulihkan dulu UMKM. Pemerintah sudah menganggarkan dana sekitar Rp124 triliun untuk UMKM guna pemulihan ekonomi nasional," ungkap Teten.


Dijelaskan, Kemenkop UKM telah membuka pelatihan di berbagai tempat untuk memajukan UMKM di daerah agar bisa berdaya saing tinggi. Salah satunya, kegiatan yang menyasar 370 santri Pekalongan untuk percepatan penumbuhan wirausaha pondok pesantren dan KUMKM.


"Saya berharap pelatihan kewirausahaan santri bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di lingkungan pesantren," tegas Teten.


Menurut dia, kegiatan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUKM) melalui Pelatihan Terpadu dan Penyerahan Program Strategis oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) merupakan program yang sangat strategis dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi santri.


Dijelaskan, pelatihan di Pekalongan diikuti oleh 370 santri dibagi 10 kelas dengan masa pelatihan bervariasi ada yang 3 hari sampai dengan 4 hari. Untuk pelaksanaannya sejak 6 hingga 10 Agustus. 


"Pelatihan yang akan kami laksanakan meliputi pelatihan kewirausahaan, vokasional, manajemen koperasi, serta pengolahan hasil pertanian dan perikanan," pungkasnya.


Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori