Nasional

Ini Wilayah di Indonesia yang Bisa dan Tidak Bisa Amati Rashdul Qiblat

Ahad, 28 Mei 2023 | 14:00 WIB

Ini Wilayah di Indonesia yang Bisa dan Tidak Bisa Amati Rashdul Qiblat

Ilustrasi: Rashdul Qiblat terjadi pada Sabtu-Senin, 27-29 Mei 2023 dapat dimanfaatkan untuk mengecek akurasi kiblat secara tepat (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online
Sebagian besar wilayah Indonesia akan dapat menyaksikan peristiwa Rashdul Qiblat, yaitu kondisi saat kedudukan matahari persis berada di atas Ka’bah. Peristiwa ini mengakibatkan semua bayangan di luar Kota Makkah al-Mukarramah akan mengarah tepat ke atas Ka’bah sehingga hal tersebut menjadi sarana yang tepat untuk mengecek akurasi ketepatan kiblat di tempat masing-masing.


"Inilah sebabnya Rashdul Qiblat menjadi salah satu metode terakurat dalam mengukur arah kiblat," ujar KH Sirril Wafa, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), melalui siaran pers Nomor 002/PR/LF–PBNU/V/2023 pada Jumat (26/5/2023).


Lebih lanjut, Rashdul Qiblat ini terjadi pada Sabtu (27/5/2023) hingga Senin (29/5/2023) pukul 12.18 waktu Kota Makkah. Sementara di Indonesia, peristiwa ini akan bertepatan di hari yang sama pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.


Karenanya, peristiwa ini bisa dimanfaatkan untuk mengecek akurasi kiblat tiap-tiap rumah, masjid, ataupun mushala secara tepat. "Di Indonesia, Rashdul Qiblat dapat diamati dan dimanfaatkan untuk melaksanakan pengukuran arah kiblat yang akurat pada sebagian besar wilayah negeri ini," katanya.


Adapun wilayah yang dapat melakukan hal tersebut adalah seluruh wilayah Indonesia di bagian barat. Sementara sebagian wilayah tengah akan sulit karena kedudukan matahari yang sudah mendekati ufuk. Hal ini seperti pada wilayah di Kepulauan Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara.


"Sementara pada provinsi–provinsi di Pulau Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara, kedudukan Matahari sudah cukup rendah sehingga terbuka peluang Matahari sudah tak terlihat (tersembunyi di balik awan–awan di ufuk barat). Meskipun diperhitungkan masih mengalami Rashdul Qiblat," katanya.


Sayangnya, untuk Indonesia di wilayah timur tidak bisa sama sekali memanfaatkan peristiwa ini untuk mengecek ketepatan kiblatnya. "(Sebagian besar wilayah Indonesia) Kecuali di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Karena di tempat–tempat tersebut matahari telah terbenam sebelum Rashdul Qiblat terjadi,” lanjut dosen Ilmu Falak di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan