Nasional

Kemenkes Kemukakan Faktor Risiko Seseorang Terkena Diabetes Mellitus

Sel, 3 September 2019 | 13:15 WIB

Kemenkes Kemukakan Faktor Risiko Seseorang Terkena Diabetes Mellitus

Subdit DM GM Kemenkes RI Uswatun Hasanah di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (3/9). (Foto: Husni Sahal/NU Online)

Jakarta, NU Online
Era globalisasi telah mengubah gaya hidup baik individu maupun masyarakat secara luas. Era yang diantaranya ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi ini begitu terasa bagi kehidupan sehari-hari manusia.
Ā 
Perubahan perilaku masyarakat ini Ā jelas terlihat pada zaman sekarang. Contohnya, pada zaman dahulu, anak-anak ketika melakukan sebuah permainan, melibatkan gerak anggota tubuh. Namun sekarang, banyak, kalau tidak dikatakan semua, anak-anak ketika bermain tidak menggerakkan anggota tubuhnya, kecuali jempol karena anak-anak lebih akrab terhadap handphone atau gadget.
Ā 
Subdit Penyakit Diabetes Mellitus (DM) Ganggaun Metabolik (GM) Kementerian Kesehatan RI Uswatun Hasanah, ketika mengisi Talkshow dengan tema Peran Komunitas dalam Upaya Penanggulangan Diabetes MellitusĀ yang diselenggarakan Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (3/9), menyatakan bahwa perubahan gaya hidup yang ada itu menjadikan prevalensi penyakit DM terus meningkat.
Ā 
"Inilah yang menjadikan kenapa DM prevalansinya terus meningkat. Di mana Ā salah satu faktor risiko DM adalah kurang aktivitas fisik," kata Uswatun.

Selain fisik kurang gerak, sambung Uswatun, faktor lain yang menyebabkan seseorang terserang penyakit DM karena diet yang dilakukan terjadi ketidakseimbangan, yakni konsumsi karbohidratnya tinggi, sementara konsusmi sayur dan buahnya rendah.
Ā 
"Itu dibuktikan dengan hasil riset kesehatan dasar Litbangkes itu juga menunjukkan prevalensinya terus meningkat dari tahun 2013 sampai dengan 2018 angkanya terus meningkat,"Ā ucapnya.
Ā 
Ia menyatakan bahwa lembaganya telah banyak membuat strategi dan kebijakan untuk mengurangi mengurangi angka penyakit DM. di antara yang dilakukan pihaknya, ialah dengan cara preventif dan promotif. Masyarakat diedukasi melalui berbagai macam sarana, seperti media sosial.
Ā 
"Edukasi dilakukan kepada masyarakat luas, kemudian bisa melalui berbagai macam, misalnya dengan sosmed, ya, lewat Facebook, lewat Twitter, Instagram dengan mengikuti pola sekarang,"Ā ucapnya.

Pihaknya bersosialisasi melalui medsos karena dalam pandangannya, masyarakat sekarang lebih aktif membaca informasi melalui medsos, sehingga suatu keniscayaan ketika langkah tersebut dilakukan olehnya.

Selain Uswatun, turut menjadi pembicara pada acara itu kader kesehatan dari Blitar, Penanggung Jawab Program PTM Puskesmas Senen, Jakarta Pusat Sandra Avin, dan pemilik Klinik Mannar Medika Makky Zamzami.
Ā 
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Kendi Setiawan