Nasional

Kiai Ishom Prihatin pada Fenomena Penokohan dari Tampilan Fisik

Ahad, 1 Maret 2020 | 10:30 WIB

Kiai Ishom Prihatin pada Fenomena Penokohan dari Tampilan Fisik

KH Ahmad Ishomuddin saat hadir di Pembukaan Bahtsul Masail Pra Munas dan Konbes NU 2020 di Pondok Pesantren Al Falakiyah, Pagentongan, Bogor, Jawa Barat, Ahad (1/3).

Bogor, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena beragama terkait dengan cara belajar ilmu agama dan mencari guru dalam belajar agama. Dewasa ini muncul problematika masyarakat yang tidak memperhatikan kompetensi (kemampuan) seseorang yang dijadikan rujukan ilmu agama.
 
"Salah satu problematika umat Islam saat ini adalah menjadikan tokoh hanya dari tampilan, bukan kefahaman ilmu," ungkapnya dalam acara Pembukaan Bahtsul Masail Pra Munas dan Konbes NU 2020 di Pondok Pesantren Al Falakiyah, Pagentongan, Bogor, Jawa Barat, Ahad (1/3).
 
Menurut Kiai Ishom yang juga Ketua Panitia Steering Committee Pusat Munas dan Konbes NU di Jawa Tengah pada 18-19 Maret 2020 mendatang mengungkapkan bahwa seharusnya masyarakat belajar kepada sosok yang paham dalam bidang agama dan jelas silsilah keilmuan sampai Rasulullah SAW.
 
Hal ini juga yang diharapkan dapat diselesaikan oleh forum bahtsul masail agar umat tidak terperosok lebih dalam dengan mengambil hujjah yang tidak sesuai dengan kaidah agama.
 
Bahtsul masail lanjutnya merupakan musyawarah yang menghasilkan jawaban terkait persoalan dalam negara maupun agama. Filosofi dari Bahstul Masail adalah ikhtiar memecahkan suatu masalah. 
 
Sementara Rais Syuriyah PBNU lainnya KH Masdar Farid Mas’udi yang membuka acara tersebut mengatakan bahwa Bahtsul masail adalah ikhtiar yang semua hasilnya diserahkan pada Allah. “Bahtsul masail adalah proses mencari solusi suatu masalah. Perkara solusi tersebut benar atau tidak ada pada takdir Allah,” jelas . KH. Masdar Farid Mas’udi.
 
Kegiatan Bahtsul Masail Pra Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2020 ini diselenggarakan di pesantren asuhan KH TB. Asep Zulfiqor Z.A. Tohir Falak. 400 undangan hadir yang terdiri dari Pengurus Besar NU, Pengurus Wilayah NU se-Jawa dan Lampung, dan Pengurus Lembaga Bahtsul Masail.
 
Hadir pada acara pembukaan, Walikota Bogor, pengurus MWC NU se-Kota Bogor. Acara ini juga dihadiri oleh ribuan nahdliyin meliputi warga NU di sekitar Bogor serta para santri Pesantren Al Falakiyah, Al Falak, dan Al Umm.
 
Acara Bahtsul Masail Pra Munas dan Konbes 2020 resmi dibuka oleh KH. Masdar secara simbolis dengan pemukulan bedug. Pembukaan acara ini ditutup dengan pembacaan doa oleh KH. Fuad Fitrie. 
 
Kontributor: Nurul Muhibbah
Editor: Muhammad Faizin