Nasional

Kirab Koin, NU Bojonegoro Kenalkan Muktamar ke Pelajar

Sab, 14 Desember 2019 | 23:00 WIB

Kirab Koin, NU Bojonegoro Kenalkan Muktamar ke Pelajar

Kirab Koin Muktamar NU di Bojonegoro (Foto: NU Online/M Yazid)

Bojonegoro, NU Online
Agenda nasional lima tahunan yang akan diadakan Nahdlatul Ulama (NU) pada 2020 begitu istimewa. Pasalnya, semangat gotong royong mensuskseskan Muktamar ke-34 NU di Lampung, seluruh kepengurusan melakukan kirab koin muktamar, termasuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
 
Kirab koin muktamar kerja sama Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU dan PC Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) melibatkan MWCNU se-Kabupaten Bojonegoro. Termasuk menyisir lembaga pendidikan di bawah naungan LP Maarif NU. 
 
"Dengan tujuan melatih siswa atau santri untuk mengenal NU lebih dini tentang muktamar, yakni forum permusyawaratan tertinggi di Nahdlatul Ulama," kata Ketua PC LAZISNU Bojonegoro, H Habrun, Kamis (14/12).
 
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro, Jawa Timur itu juga menuturkan, pelaksanaan kirab koin muktamar di Bojonegoro ini bukan koinnya, tapi proses pendidikannya terhadap kader NU sejak dini.
 
"Sehingga kirab koin ini yang melibatkan 28 MWCNU, 350 lembaga pendidikan, termasuk madrasah diniyah, dan TPQ se Kabupaten Bojonegoro. Sampai sekarang ini telah terkumpul Rp97.650.500. Harapanya bisa membantu operasional pelaksanaan Muktamar NU di Lampung," ungkapnya.
 
Diharapkan, para pelajar maupun warga NU di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dapat berperan dalam kegiatan Muktamar NU. Meskipun tidak hadir langsung, tetapi berpartisipasi dengan memberikan kontribusi untuk mensukseskan acara tersebut.
 
Seperti diberitakan NU Online sebelumnya, PBNU memutuskan bahwa pembiayaan Muktamar ke-34 NU melalui program 'Koin Muktamar NU'. Muktamar NU ini dilaksanakan pada 22 hingga 27 Oktober 2020 di Lampung. Gerakan Koin Muktamar merupakan ikhtiar berkelanjutan demi mencapai kemandirian finansial NU.
 
Program semenjak berhasil nasional Koin NU, terbukti telah menghasilkan capaian yang cukup signifikan, baik dari sisi manajerial, penghimpunan, program hingga pelaporan. 
Semangat Koin NU bermula dari Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi yang diinisiasi Ketua PCNU Sukabumi, Abuya Abdul Basith. Buya Basith, dalam buku Membumikan Sedekah, meminta warga Desa Nanggerang untuk menyisihkan 2,5 persen per hari dari hasil diskusi satu keluarga yaitu rata-rata Rp 500,00
 
Hasilnya semangat Rp500,00 per hari itu membuat NU Care-LAZISNU Sukabumi mampu membangun Klinik Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS), pengadaan mobil ambulan, perawatan gratis, penerangan jalan dan rumah ibadah dan perawatan jenazah gratis, serta pembuatan peternakan kambing untuk warga.
 
Koin NU Sukabumi kemudian dikembangkan oleh NU Care-LAZISNU Kabupaten Sragen, di bawah arahan Ketua PCNU Sragen, KH Ma'ruf Islamuddin, dengan Gerakan Koin Nusantara menuju NU Mandiri. PCNU Sragen, melalui gerakannya mampu menghimpun dana Rp600 juta per bulan, yang kemudian dikelola untuk pembangunan gedung MWC NU, jasa travel NU Trans, program bedah rumah dhuafa, pembangunan rumah sakit NU Sidowaras, dan program keumatan lainnya.
 
Dari sukses itu, Sragen menjadi tuan rumah Rakornas NU Care-LAZISNU pada 2017 lalu, yang mengambil tajuk Arus Baru Kemandirian Ekonomi NU. Program Koin NU makin masif dan pada tahun 2018 digelarlah Kirab Koin NU Raksasa dari Banten hingga Banyuwangi.
 
Selama 4 bulan (Maret-Juni 2018), Kirab Koin NU berhasil menghimpun dana lebih dari Rp1,8 miliar. Semua itu, tentu saja memacu nahdliyin untuk membangun kemandirian jam'iyah dan jamaah dalam agenda muktamar, yang mengusung tema NU Mandiri, Indonesia Bermartabat. Maka, lahirlah Gerakan Koin Muktamar, yang diputar untuk menggalang partisipasi nahdliyin dalam helatan lima tahunan organisasi.
 
Kontributor: M Yazid
Editor: Abdul Muiz