Nasional TRAGEDI KANJURUHAN

Korban Meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan Kini 134 Orang

Sab, 22 Oktober 2022 | 05:30 WIB

Korban Meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan Kini 134 Orang

Suasana di depan Stadion Kanjuruhan, Malang. (Foto: NUO/Syaifullah)

Surabaya, NU Online
Saat berbagai kalangan masih berdebat terkait siapa yang paling bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan, satu korban meninggal kembali bertambah. Adalah Revano warga Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur dinyatakan meninggal pada Jumat (21/10/2022) Dengan demikian hingga kini korban meninggal imbas peristiwa Sabtu (01/10/2022) tersebut menjadi 134 orang. 


Kepastian penambahan satu korban meninggal tersebut disampaikan Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Akmal Marhali. Disampaikan bahwa korban meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Kota Malang.


"Benar (meninggal)," kata Akmal, Jumat (21/10/2022).


Yang disayangkan, kabar ini terkesan ditutupi sejumlah pihak, termasuk polisi. Polri dan instansi terkait masih belum memberikan keterangan.


Seperti diketahui, pada Selasa (18/10/2022), korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 133 orang. Korban meninggal bernama Andi Setiawan, 33 tahun, warga Jalan Kolonel Sugiono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Ia dirawat di RSUD Saiful Anwar sejak 2 Oktober 2022.


Terkait hal ini, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar membenarkan. Dijelaskan bahwa korban mengalami penurunan kesadaran dan kondisi sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 13.20 WIB.


"Ada penurunan kesadaran dan kondisi. Kami sudah coba perbaiki, tapi terakhir pukul 13.20 WIB kami nyatakan sudah meninggal," kata Direktur RSUD Saiful Anwar, dr Kohar Hari Santoso.


Dalam kesempatan itu, salah satu tim dokter anestesi dan ICU RSUD Saiful Anwar Malang dr Eko Nofiyanto menjelaskan pasien tersebut masuk dalam perawatan rumah sakit pada 2 Oktober 2022 ,kurang lebih pada pukul 03.00 WIB dengan kondisi kritis.


"Saat itu, pasien masuk dengan kondisi kritis dengan penurunan kesadaran. Ada cedera di beberapa tempat," kata Eko.


Seperti diketahui bahwa terjadi tragedi Stadion Kanjuruhan awal bulan ini. Hal tersebut dipicu usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.


Kerusuhan yang mengakibatkan ratusan nyawa meninggal karena petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan digunakannya gas air mata. Kasus ini tetap menjadi perhatian publik dan telah ditetapkan sejumlah tersangka yang prosesnya terus bergulir.

 

Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi