Nasional FESTIVAL TAJUG

Langgam Al-Qur'an Penting bagi Dai untuk Kenyamanan Jamaah

Kam, 21 November 2019 | 07:50 WIB

Langgam Al-Qur'an Penting bagi Dai untuk Kenyamanan Jamaah

Peserta Pelatihan Takmir, Khatib, dan Dai Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU). (Foto: NU Online/Syakir NF)

Cirebon, NU Online
Puluhan peserta Pelatihan Takmir, Khatib, dan Dai Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) diberi materi mengaji murottal dengan langgam yang baik.

Wakil Sekretaris LTM PBNU Ali Sobirin menyampaikan bahwa hal tersebut penting untuk mengingatkan para dai, khatib, dan takmir agar mengedepankan kenyamanan dakwah kepada masyarakat, salah satunya melalui keindahan bacaan Al-Qur'an.

Hal tersebut, menurutnya, tidak hanya sesuai dengan hukum tajwid, tetapi juga keindahan itu didengar dari langgam dan suaranya.

"Tujuan utama menyadarkan dai-dai mulai sadar pada perangkat untuk dakwah dengan enak dan nyaman di masyarakat. Salah satunya langgam yang merdu suara yang enak yang mudah diterima oleh masyarakat secara luas," katanya di Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Dukuh Puntang, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (21/11).

Pria yang akrab disapa Also itu juga menyampaikan bahwa kesadaran akan pentingnya keindahan bacaan Al-Qur'an tersebut penting agar para dai dan khatib bisa terus belajar menyempurnakan bacaannya.

"Menyadarkan kembali supaya mau menyempurnakan diri dan belajar terus menerus karena langgam qiroah mengalami perkembangan sesuai tren yang digemari masyarakat," katanya.

Bagi para takmir juga penting agar mencari khatib dan imam yang mampu melantunkan bacaan Al-Qur'an dengan fasih dan merdu agar memberikan kenyamanan bagi para jamaah.

Beberapa peserta terlihat sudah melantunkan dengan fasohah yang baik dan suara yang merdu. Tak pelak peserta demikian menuai pujian dari peserta lainnya.

Selain hal tersebut, peserta telah mendapatkan materi public speaking, sinematografi, induksi penajaman dan pencerahan diri, pola strategi dakwah di era Revolusi Industri 4.0, hingga mengurai berbagai aliran keislaman di Indonesia.

Mereka juga masih akan mendapatkan beberapa materi lagi tentang kemasjidan, yakni tata kelola gerakan dan potensi kemasjidan dan membangun kemandirian ekonomi Masjid.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad