Nasional

Langkah Awal saat Terserang Demam, Batuk, Pilek di Tengah Corona

Sel, 24 Maret 2020 | 09:00 WIB

Langkah Awal saat Terserang Demam, Batuk, Pilek di Tengah Corona

Pakar Epidemiologi FKM UI, dr Syahrizal Syarif. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) menular di antaranya lewat orang yang bersin, batuk, demam, dan benda-benda yang dipegangnya. Tentu hal itu ditularkan oleh orang yang positif terjangkit Covid-19.

Namun, karena virus jenis ini menular dengan cepat dan siapa pun bisa terjangkit tanpa terasa, masyarakat kerap curiga seketika terhadap orang yang demam, batuk, dan pilek. Kecurigaan tersebut bukan tanpa alasan karena gejala-gejala itu menjadi media penyebar Covid-19.

Terkait fenomena sosial itu, Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI dr Syahrizal Syarif menegaskan, gejala-gejala seperti demam, batuk, dan pilek memang menjadi media penularan. Tetapi tidak semua yang terkena demam, batuk, dan pilek lalu terinfeksi virus corona.

Menurutnya, masyarakat tidak perlu panik. Tidak perlu berpikir bahwa semua orang demam, batuk, pilek, pasti terkena corona, tidak boleh menuduh seperti itu karena penyebabnya bisa banyak sekali.

“Jadi kalau demam dan pilek saja tanpa sesak napas, tidak perlu pergi ke dokter, jangan panik. Beli obat penurun panas dan pilek, tinggal di rumah selama 3 atau 4 hari,” ujar Syahrizal Syarif, Selasa (24/5) di Kantor PBNU Jakarta.

Kecuali, lanjut Ketua PBNU itu, kalau seseorang sudah sesak napas, itu beda. Kalau seseorang ada sesak napas, tidak perlu pikir panjang, langsung bawa ke dokter.

Namun, berbeda dengan seseorang yang sudah berumur di atas 60 tahun. Jika demam, batuk, pilek, istirahat di rumah 2 hari, jika belum reda, bawa ke dokter. Karena seorang dengan rentang umur di atas 60 tahun bisa ke arah serius.

Jika di rumah ada anggota keluarga, kata Syahrizal, tidak perlu banyak interaksi lebih dulu. Untuk sementara jaga jarak tetap penting, memakai masker, dan istirahat di ruang khusus. "Tidak perlu menerima tamu terlebih dulu," terangnya.

Update terakhir kasus corona per 23 Maret 2020 pukul 15.46 WIB, terdapat total ada 579 kasus Covid-19 di Tanah Air. Angka ini bertambah 65 kasus sejak pemerintah mengumumkan data pada Ahad (22/3) sore, atau dalam 24 jam terakhir.

Kurang dari 24 jam, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia meroket. Jika pada Senin (23/3) kemarin pukul 16.46 WIB jumlah terinfeksi virus corona di seluruh dunia adalah 342.407 kasus, maka per 24 Maret 2020 pukul 11.25 WIB jumlahnya bertambah hampir 40.000 menjadi 381.653 kasus.

Sementara itu, jumlah negara dan wilayah yang terjangkit virus corona bertambah tiga menjadi 195 negara dan ada wabah di transportasi angkut (Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang). Dari total kasus tersebut, jumlah kematian mencapai 16.558 kasus, sedangkan 102.429 kasus di antaranya sembuh.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon