Nasional

Lembaga Falakiyah NU Umumkan Awal Rajab 1441 H Jatuh Hari Selasa

Ahad, 23 Februari 2020 | 16:15 WIB

Lembaga Falakiyah NU Umumkan Awal Rajab 1441 H Jatuh Hari Selasa

Ilustrasi: NU Online

Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF Falakiyah) memberikan ikhbar bahwa awal Rajab 1441 H bertepatan dengan hari Selasa Legi, 25 Februari 2020 atas dasar istikmal.
 
Penetapan tersebut karena rukyah yang dilakukan pada Ahad petang tidak dapat melihat hilal.
 
"Awal Rajab 1441 H bertepatan dengan hari Selasa Legi (mulai malam Selasa Legi), 25 Februari 2020 atas dasar istikmal, sebab rukyah pada Ahad petang tidak dapat melihat hilal," demikian pesan dari Sekretaris LF PBNU H Nahari Muslih yang diterima NU Online, Ahad (23/2).
 
Nahari pun menyampaikan terima kasih kepada Nahdliyin atas partisipasi dan berkontribusinya dalam pengamatan awal bulan Rajab 1441 H.
 
"Terima kasih atas partisipasi dan kontribusi Nahdliyin," ucapnya.
 
Bulan Rajab dipercaya umat Islam sebagai bulan istimewa. Pengasuh Pondok Pesantren Al Muawanah Fajaresuk, Pringsewu, Lampung KH Tamrin Mahera dalam Keutamaan Ibadah di Bulan Rajab, Tujuan Apa Motivasi mengungkapkan beberapa keistimewaan bulan Rajab di antaranya perintah melaksanakan shalat lima waktu yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra' dan Mi'raj.
 
Di bulan istimewa ini umat Islam dianjurkan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah seperti shalat, puasa, shalawat, dan istighfar. Semua ibadah yang dilakukan ini harus diniatkan karena mengharapkan ridla Allah dengan penuh keimanan dan keyakinan.
 
Karena itu, KH Tamrin Mahera mengimbau jamaah agar dalam melaksanakan ibadah tidak terpaku pada keutamaan saja, namun menjadikan hal tersebut sebagai motivasi ibadah. Jika niat ibadah hanya meraih keutamaan saja maka keutamaan tersebut bisa saja hilang.
 
Lebih lanjut, Kiai Tamrin memaparkan fadhilah ibadah di bulan Rajab di antaranya puasa yang diterangkan dalam Kitab Duratun Nasihin. Puasa selama dua hari di bulan Rajab jelasnya, akan mendapatkan balasan kemuliaan dari Allah serta seisi dunia.
 
"Puasa tiga hari terhindar dari bala dan penyakit jiwa. Puasa tujuh hari ditutup tujuh pintu neraka. Puasa delapan hari dibuka delapan pintu surga. Puasa 10 hari tidak dihisab amalnya. Puasa 15 hari akan diampuni dosa sebelumnya serta mengganti keburukan dengan kebaikan," jelasnya.
 
Dalam bulan Rajab juga dianjurkan melakukan shalat sunnat bakda Maghrib 20 rakaat 10 salam dengan keutamaan akan dijaga oleh Allah dari kesulitan di dunia dan akhirat.
 
Sementara Habib Muhammad bin Yahya dari Indramayu, Jawa Barat mengungkapkan Amalan-amalan di Bulan Rajab.
 
Salah satunya adalah memperbanyak membaca istighfar, karena Allah akan mengampuni seberapa pun banyak dosa kita. "Kita bukan manusia pilihan, tentunya tak luput dari dosa," ujarnya.

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Kendi Setiawan